PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengungkap ada ratusan ribu penumpang KA Argo Parahyangan yang naik Kereta Cepat Whoosh. Merespon hal itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyebut belum ada penurunan yang signifikan pada KA Argo Parahyangan.
Baca juga: 1 Bulan Beroperasi, Kereta Cepat Whoosh Sukses “Curi” Ratusan Ribu Penumpang Argo Parahyangan
“Terkait dengan beroperasinya Kereta Cepat Whoosh, dapat kami sampaikan bahwa sejauh ini belum ada penurunan penumpang yang signifikan pada KA Argo Parahyangan,” jelas Vice President Public Relations, Joni Martinus, kepada KabarPenumpang.com, Jumat (17/11/2023) melalui pesan singkat.
Adanya Kereta Cepat Whoosh, lanjut Joni, yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) kebanggaan Indonesia serta KA Argo Parahyangan adalah merupakan pilihan bagi masyarakat untuk bepergian dari Jakarta ke Bandung atau sebaliknya.
Kedua transportasi massal berbasis rel tersebut mempunyai keunggulan dan ke-khas-an masing-masing dan saling melengkapi.
KA Argo Parahyangan ditujukan bagi penumpang yang memiliki waktu longgar dan ingin menikmati pemandangan sepanjang perjalanan, sehingga cocok untuk pariwisata.
Sedangkan Kereta Cepat Whoosh lebih cocok bagi penumpang yang ingin perjalanan dalam waktu singkat, sehingga menjadikan Jakarta-Bandung sebagai kota komuter.
Lebih lanjut, Joni menjelaskan bahwa pihaknya belum melakukan strategi khusus berupa pemberian promo dan sejenisnya, demi mencegah penumpang KA Argo Parahyangan beralih ke Whoosh.
Sebelumnya, Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi hadir dalam acara World Railway Cooperation and Development Forum yang digelar di China. Dalam kesempatan itu, KCIC menyampaikan pencapaian-pencapaian Kereta Cepat Whoosh di hadapan seluruh stakeholder perkeretaapian dunia.
“Sampai dengan 14 November 2023, 352 ribu orang telah melakukan perjalanan Jakarta-Bandung sejak Kereta Cepat Whoosh beroperasi secara komersial. Hal ini menunjukkan jika Whoosh telah menjadi salah satu pilihan moda transportasi penting dalam mobilitas masyarakat di wilayah Jakarta-Bandung,” ujarnya.
Baca juga: Yang Ngangenin dari KA Argo Parahyangan, dari Nasi Goreng ‘Gopar’ Hingga Jembatan Cisomang
Berdasarkan survey yang dilakukan kepada seluruh penumpang, 53 persen responden menggunakan kereta cepat whoosh untuk berlibur, 23 persen untuk urusan bisnis, sedangkan sisanya untuk kegiatan pendidikan, komuter, dan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran Whoosh mendukung peningkatan perekonomian melalui tingginya masyarakat yang berlibur dan menggunakannya untuk kepentingan pekerjaan.
Sebanyak 48 persen responden sebelumnya merupakan pengguna kendaraan pribadi, 23 persen merupakan pengguna kendaraan Bus atau Travel, dan sisanya 29 persen merupakan pengguna kereta api konvensional atau dalam hal ini KA Argo Parahyangan.