Sempat digadang-gadang akan dipensiunkan lebih cepat akibat pandemi Covid-19, maskapai global ramai-ramai mulai mengoperasikan kembali armada Airbus A380. Sampai saat ini, tercatat ada sembilan maskapai yang sudah maupun yang akan menerbangkan lagi pesawat komersial terbesar di dunia itu di banyak rute favorit.
Baca juga: “Bangkit dari Kubur”, Singapore Airlines Aktifkan Airbus A380 yang Disimpan di Gurun
Catatan ch-aviation, mulai 27 Mei sampai 2 Juni lalu, banyak Airbus A380 terbang ke 53 rute di seluruh dunia oleh sedikitnya tujuh maskapai, mulai dari Emirates, Singapore Airlines, British Airways, Qatar Airways, Qantas, China Southern, dan Korean Air.
Dari deretan maskapai tersebut, sudah pasti raksasa maskapai asal Timur Tengah, Emirates, yang mengerahkan lebih banyak pesawat A380 dan rute. Hal ini tentu wajar mengingat posisi Emirates sebagai maskapai operator A380 terbesar di dunia, melampaui operator A380 pertama, Singapore Airlines.
Disebutkan, Emirates mengoperasikan 34 rute A380 mulai 27 Mei sampai 2 Juni. Rute-rute tersebut hampir seluruhnya kebanyakan ke kota-kota besar Eropa dengan destinasi wisata unggulan, seperti Milan, London, Manchester, Paris, Moskow, Wina, Amsterdam, Düsseldorf, Frankfurt, Hamburg, Istanbul, Madrid, Munich, dan Zurich.
Lainnya mencakup Asia dan Amerika Utara serta sebagian kecil Amerika Selatan, seperti Bangkok, Guangzhou, Seoul, Toronto, Washington, Sydney, San Francisco, São Paulo, dan New York.
Semua tujuan tersebut adalah keberangkatan dari Dubai pp. Itu tentu tidak mengherankan mengingat posisi Dubai sebagai mega hub global dan Emirates sebagai maskapai global terkemuka dengan jaringan penerbangan ke banyak tempat bersaing ketat dengan Singapore Airlines.
Setelah Emirates dengan puluhan rutenya, ada Singapore Airlines dan British Airways yang sama-sama mengoperasikan Airbus A380 di enam rute. Bedanya, British Airways seluruh rutenya terbang ke Amerika Utara, dimana lima di antaranya ke Amerika Serikat (AS). Adapun Singapore Airlines lebih merata, mencakup New Delhi, London, Mumbai, Frankfurt, New York, dan Sydney.
Qatar Airways, yang juga bersaing ketat dengan Emirates sebagai maskapai terbesar Timur Tengah, hanya mengoperasikan empat rute A380; London, Paris, Bangkok, dan Sydney.
Setelahnya, berturut-turut Qantas, China Southern, dan Korean Air masing-masing satu rute Airbus A380.
Selain tujuh maskapai tersebut, salah satu grup maskapai terbesar di dunia, Lufthansa, baru-baru ini mengkonfirmasi akan mengoperasikan Airbus A380. Hanya saja, maskapai belum mengumumkan rute mana saja dan berapa banyak pesawat A380 yang dioperasikan kembali.
Satu hal yang pasti, beroperasinya A380 Lufthansa adalah pertanda terjadinya peningkatan permintaan penerbangan. Di samping itu, adanya penundaan pengiriman Boeing 787 Dreamliner dan Boeing 777X menjadi dasar mengapa Lufthansa mengoperasikan kembali A380. Alasan yang sama bukan tak mungkin jadi dasar maskapai lain mengoperasikannya.
Akan tetapi, Emirates, dengan kepemilikan 123 armada A380, dalam satu kesempatan pernah mengungkapkan melalui sang presiden, Tim Clark, bahwa pesawat komersial terbesar di dunia masih memiliki banyak hal menarik untuk menarik penumpang duduk di kursinya.
“Ada (yang menyebut) penurunan ketertarikan dan antusiasme (penumpang untuk naik A380). Kami tidak sependapat dengan itu; kami menggunakan pesawat (A380) yang hebat ini untuk bekerja,” katanya.
“Kami memiliki apa yang saya pikir sebagai salah satu pesawat terindah yang pernah diterbangkan,” tutupnya, seperti dikutip dari Reuters.