Apa yang unik dari Solo? Jawabannya pasti banyak, mulai dari kerajinan Batik sampai wisata kuliner disinilah pusatnya. Dan bicara tentang moda angkutan massa, Solo juga punya sesuatu yang khas, dan tidak ada di bandingannya dengan kota lain di Indonesia. Yang dimaksud adalah Railbus Batara Kresna, kereta dengan rute Solo Purwosari ke Wonogiri. Railbus ini dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang menjadi proyek kerjasama Pemerintah kota Surakarta dengan PT KAI pada masa pimpinan Presiden Joko Widodo saat menjadi walikota Solo. Railbus ini merupakan railbus kedua yang hadir Indonesia, dimana yang pertama railbus Kertalaya di Palembang.
Baca juga: Mengenal Riwayat Kereta Komuter Diesel di Indonesia
Dirangkum KabarPenumpang.com dari beberapa sumber, awalnya railbus Batara Kresna diperkenalkan ke publik tanggal 26 Juli 2011 lalu di Solo bersama bus tingkat pariwisata. Rail bus ini kemudian mulai beroperasi 5 Agustus 2012 dengan rute Sukahorjo – Solo, Purwosari – Yogyakarta Tugu. Namun dikarenakan jembatan kereta api sedang diperkokoh antar Stasiun Pasarngunter – Wonogiri, railbus ini hanya beroperasi sampai Sukoharjo.
Awal tahun 2013, railbus ini berhenti beroperasi karena sejak Oktober 2012 genertor rangkaian railbus sering rusak dan dibawa ke PT INKA untuk diperbaiki. Selama dikandangkan hingga 2015 di dipo lokomotif Solo Balapan, akhirnya PT KAI memutuskan untuk mengoperasikan kembali railbus Batara Kresna. Trayeknya pun sehari dua kali dengan rute Purwosari – Wonogiri PP. Rute yang ditempuh dari Purwosari melewati Stasiun Solo Kota, Sukoharo, Pasar Gunter dan terakhir di Wonogiri begitupun sebaliknya.
Baca juga: Rail Clinic, Klinik Berjalan Diatas Rel Milik PT KAI Gratis
Harga tiketnya pun terbilang murah yakni Rp4 ribu sekali jalan, adapun jadwal keberangkatan railbus ini dari Purwosari pukul 04.00 pagi dan 06.00 pagi serta dari Wonogiri pukul 08.00 pagi dan 10.00 pagi per 1 April 2017. Sebelumnya keberangkatan dari Purwosari pukul 06.00 pagi dan 08.00 pagi serta dari Wonogiri pukul 10.00 pagi dan 12.00 siang. Adanya perubahan jadwal agar tidak menganggu lalu lintas di Jalan Slamet Riyadi.
Uniknya jalur railbus ini melintasi Jalan Slamet Riyadi yang membelah kota Solo. Untuk diketahui, Solo merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki jalur kereta aktif dan bersebelahan (menyatu) dengan jalan raya. Saat melalui jalur kereta di Jalan Slamet Riyadi, kecepatan railbus ini hanya 15-20 km perjamnya, dikarenakan traffic light dan ramainya kendaraan yang melintasi jalur tersebut. Tak hanya melalui jalur bekas trem, rail bus Batara Kresna juga memiliki rel yang melalui pemukiman warga, sebenarnya jalur ini sudah lama tak terpakai sehingga banyak warga yang membangun rumahnya dekat dengan jalur kereta. Sayangnya banyak juga pintu-pintu rumah warga yang menghadap ke arah jalur kereta.
Hal ini sangat membahayakan bagi warga sekitar yang tinggal dekat rel kereta dan bagi perjalanan kereta itu sendiri. Sepanjang jalur menuju Sukoharjo juga banyak sekali perlintasan-perlintasan yang tidak dijaga oleh petugas. Ini yang membuat railbus Batara Kresna melaju perlahan dengan kecepatan 20-30 km per jamnya.
Baca juga: Mengintip Jenis Commuter Line di Luar Jakarta
Nama railbus ini Batara Kresna karena diambil dari tokoh pewayangan Mahabharata, Krishna atau Kresna yang bertugas menyelamatkan dunia dan menegakkan kebenaran setelah perang Kuruksheta. Kemudian karateristik ini dilekatkan pada railbus sehingga menumbuhkan kebanggan bagi warga Solo.