Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanPutin Balas Sanksi Barat, Pesawat Milik Lessor Asing Senilai Rp143 Triliun Resmi...

Putin Balas Sanksi Barat, Pesawat Milik Lessor Asing Senilai Rp143 Triliun Resmi Jadi Milik Rusia!

Presiden Rusia Vladimir Putin membalas sanksi Barat. Baru-baru ini, ia telah mengesahkan undang-undang baru yang mempersulit lessor atau leasing pesawat asing merebut kembali pesawat dari tangan maskapai-maskapai Rusia. Lessor masih mempunyai waktu sampai tanggal 28 Maret sebelum UU berlaku. Jika tidak, seluruh pesawat-pesawat mereka resmi jatuh ke tangan Rusia.

Baca juga: Takut Pesawat Disita Lessor di Luar Negeri, Maskapai Rusia Hanya Operasikan Penerbangan Domestik

Selain itu, undang-undang baru tersebut juga mewajibkan setiap pesawat-pesawat asing yang dioperasikan maskapai-maskapai Rusia untuk didaftarkan atau diregistrasi di Rusia. Ini bertujuan “untuk memastikan fungsi kegiatan yang tidak terganggu di bidang penerbangan sipil”.

Sebelumnya, maskapai-maskapai Rusia masih bisa meregistrasi pesawat yang dioperasikannya di luar negeri. Aeroflot, maskapai nasional Rusia, diketahui banyak meregistrasi pesawat mereka di Bermuda.

Undang-undang baru tersebut tentu saja adalah sanksi balasan terhadap Barat. Lebih spesifik lagi, aturan tersebut lahir setelah Irlandia dan Bermuda, negara favorit lessor seluruh dunia meregistrasi pesawat, mengumumkan penangguhan sertifikat kelaikan udara (AOC) seluruh pesawat yang dioperasikan maskapai-maskapai Rusia.

Karenanya, dengan ditandatanganinya UU baru tersebut oleh Putin, seluruh maskapai Rusia telah dilindungi payung hukum untuk mengoperasikan pesawat yang ‘tidak laik’ terbang tersebut akibat AOC-nya dicabut oleh negara tempat pesawat tersebut diregistrasi, sekalipun hanya bisa terbang di dalam negeri dan beberapa negara bekas pecahan Uni Soviet saja.

Menurut analisis Theo Leggett, pengamat penerbangan yang juga BBC International Business Correspondent, usai Barat menutup ruang udaranya dan meminta pesawat dikembalikan ke lessor, praktis, mereka tak punya apa-apa lagi dan tidak bisa beroperasi.

Menurut Cirium, 980 pesawat komersial yang ada di Rusia, 515 di antaranya adalah pesawat sewaan dari berbagai lessor asing, seperti AerCap dan SMBC Aviation Capital yang berbasis di Irlandia. Mayoritas dari pesawat-pesawat tersebut adalah Airbus A320 dan Boeing 737.

Dengan ‘mencuri’ atau menasionalisasi pesawat-pesawat tersebut, maskapai-maskapai Rusia untuk sementara waktu bisa memperpanjang napas, memanfaatkan luasnya wilayah Federasi Rusia, meskipun jumlah penduduknya tergolong sedikit.

Baca juga: Boeing-Airbus Stop Suku Cadang, Rusia Bakal ‘Rampas’ Semua Pesawat Asing dari Lessor?

Meski begitu, Theo menekankan, dalam waktu dekat, mundurnya Boeing dan Airbus untuk memasok suku cadang dan dukungan teknis pesawat mungkin tidak memiliki implikasi apapun. Begitu juga saat pesawat satu per satu mengalami kerusakan, itu bisa saja dikanibal menggunakan suku cadang pesawat lain atau memproduksinya sendiri melalui perusahaan dalam negeri atau perusahaan lain di luar negeri.

Akan tetapi, bila itu terjadi, keamanan pesawat mesti dipertanyakan karena sudah tidak sesuai dengan standar pabrikan.
























RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru