Lewat kampanye #TrotoarKita yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat pada 8 Oktober 2017, nantinya trotoar di perlintasan jalan Jenderal Sudirman hingga MH Thamrin akan memiliki lebar maksimal 12 meter. Kabar yang tentu sangat menyenangkan bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas ini tentu punya implikasi pada desain di ruas jalan tersebut.
Baca juga: Tata Ulang Trotoar Sudirman-Thamrin, Pemprov DKI Jakarta Canangkan #TrotoarKita
Bila di jalan MH Thamrin saat ini sudah meniadakan jalur lambat, maka di jalan Jenderal Sudirman kini masih mempertahankan keberadaan jalur lambat. Namun dalam kampamye #TrotoarKita yang merancang lebar trotoar 12 meter, maka bisa dipastikan bahwa jalur lambat di Jalan Sudirman akan dihilangkan. Selain untuk mendukung tata ulang trotoar di sepanjang Sudirman – Thamrin, lebar trotoar hingga 12 meter juga diperlukan untuk kebutuhan implementasi proyek MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta, dimana posisi pintu masuk stasiun bawah tanah akan menggunakan area trotoar tersebut.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar dalam kesempatan jumpa bersama media di Balai Kota awal bulan ini, telah memperlihatkan desain trotoar di jalan Jenderal Sudirman. Seperti terlihat pada gambar di headlline, posisi atas adalah desain Jalan Sudirman saat ini, sementara di bawahnya adalah desain Jalan Sudirman setelah implementasi #TrotoarKita terlaksana.
Meski nantinya tidak ada lagi jalur lambat di Jalan Sudirman, jalur cepat akan ditambah menjadi lima lajur, kondisi saat ini jalur jepat terdiri dari tiga lajur. Walau ditargetkan lebar trotoar 12 meter, namun dalam implementasi lebar trotoar akan disesuaikan dengan kondisi jalan.
Proses pengerjaan tata ulang jalur pedestrian akan mulai dilakukan pada bulan Desember 2017 hingga Juli 2018, dengan menutup jalur pedestrian dan jalur lambat yang ada sekarang. Pemprov DKI Jakarta mengajak para pemilik gedung di sepanjang jalan Sudirman – Thamrin untuk mendukung pengaturan akses jalan alternatif keluar masuk para penghuni gedungnya. Dinas Perhubungan Prov. DKI Jakarta akan bekerjasama dengan Polantas untuk memfasilitasi manajemen rekayasa lalu lintas supaya publik tetap dapat melalui jalan Sudirman – Thamrin dengan lancar.
Baca juga: Kondisi Trotoar Buruk Jadi Penyebab Warga Jakarta ‘Malas’ Berjalan Kaki
Panjang total jalur trotoar yang dikerjakan sepanjang 6,6 kilometer dan digarap oleh beberapa elemen yang terlibat dalam proyek di kawasan tersebut, yaitu:
1. PT MRT Jakarta akan mengerjakan area di sekitar 6 stasiun bawah tanah (Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia) sepanjang 1,4 kilometer;
2. Dinas Bina Marga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengoordinasi PT Mitra Panca Persada (Patung Pemuda Senayan – Kali Krukut) dan Keppel Land (Kali Krukut – Patung Arjuna Wiwaha) sepanjang 5,2 kilometer.
Terkait dengan pepohonan yang ada di sepanjang Jalan Jend. Sudirman hingga ujung Jalan MH Thamrin, Dinas Lingkungan Hidup Prov. DKI Jakarta telah menganalisis pengelolaan dan penataannya. Berdasarkan simulasi perhitungan di setiap 500 meter dari total 6,6 km, terdapat: 326 pohon dipertahankan, 266 pohon dipindahkan, dan 139 pohon baru.