KAI Commuter memperkirakan puncak lonjakan penumpang selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2022 pada tahun ini terjadi setiap hari Senin. Hal itu sejalan dengan kebijakan pemerintah dimana Aparatur Sipil Negara (ASN) dan karyawan BUMN serta sebagian besar swasta tetap bekerja seperti biasa.
Baca juga: Depo Bekasi Ditutup, KRL Menginap di Cikarang
“Kami memperkirakan lonjakan penumpang terjadi setiap hari Senin. Pertimbangannya adalah itu awal dimulainya aktivitas dan kami (karyawan BUMN) juga diperintahkan masuk seperti arahan pemerintah,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba saat jumpa pers, Jumat, 17 Desember 2021.
Lantaran ASN, karyawan BUMN, dan sebagian besar swasta tetap bekerja seperti biasa, lanjut Anne, setiap hari, KRL Jebodetabek diprediksi tetap akan melayani sebanyak 400 – 550 ribu penumpang setiap hari, dimana lonjakan penumpang tertinggi terjadi setiap hari Senin.
Karena itu, Anne mengatakan pihaknya tetap mengoperasikan KRL Jabodetabek sebanyak 1.005 perjalanan tiap harinya dengan total 94 rangkaian sama seperti seperti sebelumnya alias tidak ada penambahan KRL di masa libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Jumlah disebut ini lebih banyak dari operasional PT KAI Commuter sebelum pandemi, yakni hanya sebanyak 960 perjalanan.
Selama periode Nataru, 1.005 perjalanan tersebut beroperasi sama seperti biasa, mulai dari pukul 04.00 – 22.00, termasuk di malam pergantian tahun, berbeda dengan malam pergantian tahun sebelum-sebelumnya dimana KRL Jabodetabek beroperasi sampai pukul 02.00 ini hari. Ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penumpukkan penumpang dan membatasi mobilitas masyarakat sebagaimana arahan dari pemerintah pusat.
Guna memberikan rasa aman bagi pengguna KRL, selama masa Angkutan Nataru 2021/2022 KAI Commuter menyiapkan sebanyak 3.888 personel pengaman yang terdiri dari 1.260 personel petugas pengawalan KRL dan 2.628 personel pengamanan stasiun.
“KAI Commuter juga menyediakan petugas Passengger Service dengan total 300 petugas untuk pelayanan kepada pengguna KRL di stasiun dan sebagai petugas operator Lost and Found di seluruh Stasiun KRL yang ada di Jabodetabek. Sedangkan untuk Petugas Pelayanan KRL, KAI Commuter menyediakan 378 petugas untuk melayani pengguna di dalam perjalanan KRL,” jelas Anne.
KAI Commuter juga bekerja sama dengan pengamanan eksternal dari TNI/Polri dengan menugaskan sebanyak 100 personel, tersebar di tiap rangkaian KRL dan di stasiun besar, seperti Jakarta Kota, Tanah Abang, Bogor, dan Manggarai.
Dalam menghadapi Covid-19 varian Omicron yang 70 persen lebih menular dibanding Covid-19 generasi awal, Anne menegaskan bahwa pihaknya selalu menerapkan standar protokol kesehatan tinggi sesuai arahan pemerintah.
Ia juga menyindir moda transportasi lain disebutnya sudah menerapkan 100 persen penumpang, berbeda dengan pihaknya yang masih mempertahankan kapasitas di bawah 50 persen.
Baca juga: GoTransit, Hubungkan GoJek dengan Pembelian Tiket KRL Jabodetabek
“KAI Commuter tetap memberlakukan aturan protokol kesehatan seperti anjuran pemerintah. Pertama, pengguna KRL harus sudah divaksinasi Covid-19, scan barcode, menggunakan masker double, dan menjaga jarak,” tambahnya.
“Apapun variannya, kami selalu menerapkan prokes tinggi dan bisa dilihat moda transportasi lain banyak yang sudah menerapkan 100 persen penumpang dan kami bertahan di bawah 50 persen,” tutupnya.