Pemerintah Rusia Sakhalin Oblast, Rosatom, Russian Railways and Transmashholding (TMH) pada 3 September lalu menandatangani protokol mengenai proyek untuk mengatur layanan kereta api menggunakan kereta sel bahan bakar hidrogen di Pulau Sakhalin, yaitu Pulau terbesar milik Rusia yang perairannya berbatasan dengan Jepang.
Baca juga: Digunakan Pada Jalur Non Listrik, Kereta Hidrogen Meluncur di Swedia
“Waktunya telah tiba untuk merancang dan memproduksi batch percontohan tujuh kereta. Kami harus membuat fasilitas produksi hidrogen dengan tonase rendah dan jaringan kompleks pengisian bahan bakar langsung di Sakhalin, membentuk lokasi uji coba dan meluncurkan layanan kereta penumpang reguler,” kata Gubernur Wilayah Sakhalin Valery Limarenko yang dikutip KabarPenumpang.com dari neimagazine.com (7/9/2021).
Dia mengatakan pusat kompetisi akan dibuat di universitas pulau untuk melatih personel yang diperlukan. Wilayah Sakhalin nantinya akan menjadi pemimpin baru bagi Rusia dan bisa meningkatkan ekonomi yang sangat menjanjikan yakni dengan produksi dan penggunaan hidrogen.
Bagi wilayah dan penduduknya, ini berarti peningkatan pendapatan pajak, pelestarian lingkungan, dan penciptaan lapangan kerja teknologi tinggi tambahan. Bahkan, untuk penduduk Sakhalin dan Kuril, ini adalah kesempatan untuk menjadi spesialis yang dibutuhkan dan berharga dalam industri baru yang menjanjikan, dalam profesi baru.
Ia menambahkan bahwa Rosatom bekerja sama dengan pemerintah Oblast Sakhalin pada langkah-langkah komprehensif untuk mendukung proyek tersebut, termasuk yang terkait dengan pengorganisasian kompleks produksi hidrogen di pulau itu, di mana hidrogen dapat diproduksi untuk kebutuhan sektor transportasi. Dalam kerangka proyek, Rosatom bertanggung jawab atas produksi dan pasokan bahan bakar hidrogen, organisasi dan pengoperasian infrastruktur pengisian bahan bakar.
Mengingat program skala besar Rosatom untuk pengembangan teknologi hidrogen, kami mempertimbangkan prospek penggunaan teknologi domestik untuk menyediakan kereta api masa depan dengan bahan bakar hidrogen,” kata Deputi Pertama Direktur Jenderal Pengembangan dan Bisnis Internasional di Rosatom Kirill Komarov.
Yang mana kereta hidrogen bukan lagi fantasi tetapi menjadi masa depan dan memungkinkan untuk mengurangi emisi berbahaya ke atmosfer menjadi nol. Direktur Jenderal TMH Kirill Lipa mengatakan, pihaknya menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam proyek itu.
“Anggota teknik dan desain terbaik dari holding telah terlibat dalam memecahkan masalah ini, penampilan teknis dari rolling stock masa depan telah ditentukan. Kami percaya bahwa keberhasilan proyek ini dan skalanya dapat secara signifikan mempengaruhi tidak hanya komponen lingkungan dari transportasi kereta api, tetapi juga memberikan dorongan untuk pengembangan teknologi secara umum. Kami mengandalkan posisi aktif negara, yang secara serius dapat mempercepat implementasi proyek pengenalan propulsi hidrogen dan, di masa depan, mengarah pada perluasan cakupan penerapannya yang nyata,” ujar Lipa.
Pengembangan energi hidrogen merupakan salah satu prioritas Strategi Energi Federasi Rusia pada tahun 2035. Pemerintah Sakhalin bertujuan untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2025 dan tertarik pada penerapan teknologi hidrogen di berbagai sektor ekonomi, penciptaan produksi ekspor hidrogen yang besar, pembentukan spesialisasi unik dan kompetensi kawasan di pasar hidrogen global dan nasional.
Baca juga: Inggris Mulai Debut Perdana Kereta Berbahan Bakar Hidrogen
Pada 2 September, Anton Moskvin, wakil presiden Rusatom Overseas, mengatakan pabrik produksi hidrogen di Sakhalin direncanakan akan dibangun pada 2024 dan memulai pengiriman ekspor pertama bahan bakar jenis ini pada 2025. Dia menyebutkan, pihaknya berencana menyelesaikan studi kelayakan proyek pada akhir tahun ini dan mengembangkan lebih lanjut.