Monday, November 25, 2024
HomeBandaraPrototipe Pesawat N-219 Hadir di Belitung dalam Side Event G20

Prototipe Pesawat N-219 Hadir di Belitung dalam Side Event G20

Dalam rangka Side Event Presidensi G20 di Belitung pada tanggal 7-9 September 2022, pesawat N-219 Nurtanio dihadirkan sebagai produk ikon Nasional yang akan dipamerkan kepada perwakilan Menteri dan tamu undangan yang hadir baik dari dalam negeri maupun mancanegara.

Baca juga: N-219 Nurtanio, Digadang Sebagai Jawara Penerbangan Perintis di Papua

Pesawat N-219 Nurtanio diterbangkan oleh Captain Adi Budi sebagai Pilot In Command dan Firmansyah Cahya sebagai Copilot, yang telah berhasil lepas landas dari Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung pada pukul 08.15 dan tiba di Bandara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin, Belitung pada pukul 10.00 Kedatangan pesawat N-219 Nurtanio di Bandara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin disambut oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin didampingi Direktur Produksi PTDI, Batara Silaban beserta jajaran.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin menyatakan ketertarikannya membeli pesawat N-219 untuk membuka konektivitas masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ajang Side Event Presidensi G20 merupakan kesempatan yang sangat baik bagi pesawat N-219 dalam memperoleh dukungan dari Pemerintah, khususnya dalam hal mewajibkan penggunaan produk dalam negeri yang memiliki nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40%, dimana pesawat N-219 sendiri telah mencapai TKDN 44,69%.

Di samping itu, dalam hal pemenuhan kebutuhan rute perintis di Indonesia, diharapkan pesawat N219 juga dapat memperoleh dukungan langsung dari Pemerintah melalui kebijakan prioritas rute perintis bagi pengguna pesawat N-219 secara multi years. Dengan demikian, tujuan pengembangan pesawat N-219 pun dapat tercapai, yaitu membangun konektivitas dan aksesibilitas daerah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan), serta mempertahankan penguasaan teknologi kedirgantaraan.

Pesawat N-219 merupakan hasil kerja sama PTDI dengan Badan Riset & Inovasi Nasional (sebelumnya LAPAN) yang pada tanggal 16 Agustus 2017 telah melakukan uji terbang perdana dan pada tanggal 10 November 2017 diberi nama “Nurtanio” oleh Presiden RI, Joko Widodo, hingga akhirnya berhasil memperoleh Type Certificate (TC) pada tanggal 22 Desember 2020 yang diterbitkan oleh otoritas kelaikudaraan sipil, dalam hal ini yang berwenang di wilayah Indonesia adalah Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Kementerian Perhubungan RI.

Pesawat N-219 Nurtanio dikembangkan secara khusus untuk dapat beroperasi di wilayah pegunungan, dengan kemampuan Short Take Off Landing di landasan yang panjangnya kurang dari 800 meter dan tidak beraspal. Dalam pemanfaatannya, pesawat N-219 Nurtanio dapat digunakan dengan berbagai konfigurasi sesuai kebutuhan pengguna, baik untuk angkut penumpang, logistik, maupun medical evacuation dan flying doctor.
Pesawat N-219 Nurtanio memiliki berbagai macam keunggulan dibanding pesawat sekelasnya, diantaranya: 1) Cabin yang luas untuk menjamin kenyamanan penumpang; 2) Dilengkapi dengan Full Glass Cockpit untuk membantu mengurangi beban kerja pilot; 3) Wide Side Door untuk memudahkan proses loading/unloading kargo.

Proses pengembangan pesawat N2-19 Nurtanio melibatkan 3 Lembaga Pendidikan (ITB, UI, UNS) dan 19 Industri Lokal. Dalam hal mendorong pengembangan ekosistem dalam negeri, PTDI juga senantiasa melakukan peningkatan TKDN dari produk-produk yang dimiliki, terutama pesawat N-219, dengan melibatkan lebih banyak industri komponen lokal guna mendorong pembangunan ekosistem Nasional, sejalan dengan visi kemandirian industri dirgantara pada tahun 2045.

Baca juga: DHC-6 Twin Otter – Si Kecil Bandel Rajanya Daerah Pegunungan

Adapun saat ini PTDI juga sedang mengembangkan pesawat N-219 Nurtanio versi amphibious yang dapat lepas landas di permukaan air, sehingga diharapkan dengan inovasi transportasi udara tersebut di masa mendatang terbuka kemungkinan dicapainya semua tujuan destinasi pariwisata Nusantara laut dengan cepat menggunakan pesawat N-219 amphibious.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru