Virus corona dinilai sebagai biang keladi anjloknya traffic penumpang. Banyak pihak mungkin sepakat dengan itu. Tercatat, sebelum Covid-19 mewabah, 40,3 juta penerbangan dijadwalkan lepas landas di seluruh dunia pada tahun 2020, meskipun pada akhirnya harus turun menjadi sekitar 23,1 juta dan diperkirakan akan tetap rendah di 2021.
Baca juga: Berkah Vaksin, IATA Sebut Butuh 8 Ribu Pesawat Jumbo untuk Antarkan Vaksin ke Seluruh Dunia
Akan tetapi, belum lama ini Presiden ACI (Airports Council International) Eropa, Jost Lammers, justru berpendapat sebaliknya. Menurutnya, tidak ada korelasi antara sebaran virus Corona dengan traffic penumpang pesawat.
Dilansir airport-world.com, pendapat tersebut ia sampaikan saat menghadiri Kongres Tahunan ACI Eropa yang dihelat secara virtual, belum lama ini. Pada kesempatan itu, ia awalnya menyoroti solusi terbaik untuk industri penerbangan. Menurutnya, solusi itu ada pada tes Covid-19 (PCR test), bukan karantina. Sebab, karantina sebagai solusi paling aman untuk mencegah penyebaran virus Corona dinilai tak efektif.
“Kami membutuhkan solusi jangka pendek dan jangka panjang agar tetap bisa memaksimalkan momentum perayaan musim dingin atau bahkan musim panas mendatang,” jelasnya.
“Solusinya ada pada perubahan dari kebijakan karantina untuk para traveler menjadi kebijakan tes (PCR test) untuk mereka. Hal ini dilakukan demi kondisi yang lebih baik dan mengurangi risiko penularan serta menyelamatkan bisnis,” tambahnya.
“Karantina hanya akan efektif ketika disiplin. Kita semua tahu ini (kebijakan karatina) sangat berat dan umumnya (traveler) tidak bisa menjalaninya dengan disiplin. Karantina juga tidak mencegah orang yang terinfeksi untuk bepergian. Asumsi bahwa karantina adalah pendekatan tanpa risiko harus dipertimbangkan kembali,” ujarnya.
Melengkapi pandangan di atas, ia juga berujar, bahwa tidak ada korelasi antara sebaran virus Corona dengan traffic penumpang pesawat. Pendapat tersebut terlontar darinya sebagai respon atas analisis terbaru ACI Eropa terkait peningkatan lalu lintas udara sepanjang Juli, Agustus dan September lalu; termasuk traffic penumpang.
Analisis tersebut juga makin menegaskan pendapat dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC). Disebutkan, ECDC juga pernah mengutarakan bahwa pembatasan perjalanan tidak efektif saat transmisi virus Corona sudah merambah komunitas-komunitas kecil, seperti yang saat ini terjadi di seluruh Eropa.
Sebaliknya, negara-negara Eropa sudah seharusnya kompak melakukan kontak tracing untuk memutus mata rantai penularan dan hal itu harus terkoordinir dengan baik di bawah kebijakan bersama Uni Eropa.
Baca juga: Bandara di Seluruh Dunia Menuju Bebas Emisi CO2! Berikut Empat Tahapannya
Koordinasi yang baik antar negara-negara Eropa juga didorong oelh ACI untuk sama-sama menyelamatkan sekaligus membantu pemulihan dalam kerangka Recovery Framework for Aviation. Proposal tersebut mendorong Uni Eropa dan pemerintah negara-negara Eropa untuk meningkatkan dukungan keuangan bagi layanan udara di bandara-bandara.
Selain itu, proposal itu juga mencakup perekrutan kembali mantan staf darat yang sempat terkena PHK, memberi kompensasi ke bandara-bandara, dan skema Connectivity Support untuk membantu pemulihan layanan udara secara adil dan berimbang.