International Air Transport Association atau yang kerap disingkat IATA baru-baru ini meluncurkan sebuah sumber data bernama Turbulence Aware yang dipercaya mampu membantu setiap maskapai untuk menghindari daerah dengan tingkat turbulensi yang cukup tinggi. Turbulence Aware ini dapat di-input oleh setiap pilot ketika tengah merencanakan rute penerbangan secara taktis. Sederhananya, Turbulence Aware akan menampilkan daerah dengan tingkat turbulensi yang cukup tinggi secara real-time berdasarkan laporan dari maskapai yang turut menggunakan fitur ini.
Baca Juga: Peneliti Buktikan Bahwa Guncangan Akibat Turbulensi Bisa Diredam!
Sebagaimana yang dikutip KabarPenumpang.com dari laman internationalairportreview.com (13/12/2018), maskapai penerbangan saat ini mengandalkan laporan pilot dan penasehat cuaca untuk mengurangi dampak turbulensi pada operasi mereka. Kendati efektif, namun instrumen ini masih memiliki keterbatasan karena adanya fragmentasi sumber data, inkonsistensi dalam tingkat dan kualitas informasi yang tersedia, hingga ketidaktepatan lokasi dan subjektivitas pengamatan.
Contohnya, tidak ada skala standar untuk tingkat keparahan turbulensi yang dapat dilaporkan seorang pilot selain skala ringan, sedang atau berat, yang menjadi sangat subyektif karena adanya perbedaan ukuran pesawat dan pengalaman pilot. Dengan adanya Turbulence Aware ini, maka diharapkan dapat meningkatkan kemapuan industri penerbangan dengan mengumpulkan data dari berbagai maskapai penerbangan yang berkontribusi, diikuti oleh kontrol kualitas yang ketat.
Kemudian data dikonsolidasikan ke dalam database sumber tunggal, anonim, dan obyektif yang dapat diakses oleh peserta. Data dari Turbulence Aware nantinya akan dikonversi menjadi informasi yang dapat ditindaklanjuti saat di-input ke sistem pengiriman atau penyingkapan udara dari setiap maskapai penerbangan. Hasilnya adalah informasi global, real-time, rinci dan obyektif pertama bagi para pilot untuk mengelola turbulensi.
“Turbulence Aware merupakan salah satu contoh mutakhir dalam potensi transformasi digital di dunia penerbangan yang selalu mengedepankan aspek keselamatan,” ujar Alexandre de Juniac, Direktur Jenderal dan CEO IATA.
“Dalam kasus Turbulence Aware, prediksi turbulensi yang lebih tepat akan memberikan peningkatan nyata bagi penumpang – dimana perjalanannya akan lebih aman dan lebih nyaman,” tandasnya.
Baca Juga: Turbulensi, Guncangan Saat Mengudara Yang Tak Perlu Ditakuti
Tidak bisa dipungkiri, tantangan utama dalam mengelola turbulensi ini diperkirakan akan terus mengalami peningkatan seiring dengan perubahan iklim yang akan berdampak pada pola cuaca. Ini memiliki implikasi untuk keselamatan dan efisiensi penerbangan.
Menurut Federal Aviation Administration (FAA), turbulensi merupakan penyebab utama cedera penumpang dan awak penerbang dalam kecelakaan non-fatal.