Monday, April 7, 2025
HomeDestinasi UdaraPramugari Hibur Penumpang dengan Cara Unik Di Tengah Penerbangan yang Nyaris Kosong

Pramugari Hibur Penumpang dengan Cara Unik Di Tengah Penerbangan yang Nyaris Kosong

Ada banyak jalan untuk menghibur penumpang di tengah sepinya penerbangan. Dengan cara unik dan simpel sekalipun, tentunya dengan memperhatikan berbagai aturan yang berlaku, penumpang bisa benar-benar terhibur, bahkan pada kondisi yang mengkhawatirkan di tengah pandemi virus corona atau COVID-19 seperti sekarang ini, layaknya apa yang telah dilakukan oleh pramugari di Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Di Tengah Isu Corona dan Cuti Tak Berbayar, Pejabat Malaysia ini Malah Terapkan Soal Kostum Syariah Bagi Pramugari

Seperti dikutip dari laman dailymail.co.uk, Rabu, (18/3), seorang pramugari Southwest Airlines belum lama ini berhasil menghibur pelanggannya dengan sebuah hal unik. Tepat jelang beberapa detik sebelum pesawat lepas landas, pramugari tersebut meletakkan sesuatu di lantai, tepat di tengah tempat duduk yang diisi penumpang. Awalnya penumpang tak mengerti maksud dan tujuan pramugari tersebut.

Usai meletakkan plastik berwarna merah seukuran kantong celana itu, pramugari yang tak disebutkan namanya tersebut meninggalkannya dengan sengaja dan berjalan ke bagian belakang pesawat. Tentu saja pramugari tersebut ingin duduk di kursi awak kabin mengingat pesawat akan segera take off.

Ketika roda pesawat mulai meninggalkan runway dan bagian moncong pesawat berada pada posisi lebih tinggi dibanding ekor pesawat, perlahan plastik berwarna merah tesebut meluncur ke belakang, menuju lokasi pramugari tersebut berada. Dari situlah penumpang yang berada dalam penerbangan Southwest Airlines dari Dallas menuju Orlando tersebut mengerti. Pramugari tersebut rupanya hendak menghibur para pelanggannya dengan cara sesimpel itu.

Salah satu penumpang yang menyaksikan momen tersebut, Kady Carrougher, mengatakan bahwa pramugari tersebut diakui berhasil menghibur dirinya di tengah sepinya penerbangan. Pasalnya, penerbangan tersebut hanya memuat 29 dari kapasitas 175 penumpang. Saking terkesannya, ia pun tak lupa mengabadikan momen tersebut dan membagikannya di media sosial Twitter.

Hingga kini, video tersebut sudah ditonton lebih dari 300 orang dan berhasil mengundang komentar positif dari netizen. Bahkan, video tersebut sampai menarik perhatian salah seorang peneliti dari Newsflare, perusahaan video viral yang berbasis di London, untuk meneliti lebih lanjut terkait sejauh mana dampak dari video tersebut terhadap publik.

Selain berhasil menghibur penumpang di tengah sepinya penerbangan, cara tersebut mungkin juga menjadi sebuah hiburan tersendiri bagi maskapai, khususnya di Amerika. Terlebih setelah Menteri Keuangan, Steven Mnuchin, memberikan peringatan perihal situasi penerbangan di AS.

Sebelumnya, pada hari Selasa, Menteri Keuangan, Steven Mnuchin memperingatkan bahwa wabah virus corona dampaknya ‘lebih buruk daripada 9/11’ terhadap industri penerbangan. Hal itu setidaknya dapat terlihat dari beberapa maskapai di Negeri Paman Sam, seperti United, Delta, dan Virgin yang secara drastis memangkas jadwal penerbangan mereka.

Tak hanya itu, ketiga maskapai yang masuk dalam jajaran maskapai top di AS tersebut juga mengambil berbagai langkah pemotongan biaya dan menggrounded pesawat dalam jumlah besar akibat sepinya penerbangan.

Baca juga: Pramugari EasyJet Bikin Tubuh Penumpang Melepuh Akibat Ketumpahan Mie

Selain itu, melalui Airlines for America (A4A), maskapai penerbangan juga telah meminta paket bailout dari pemerintah, berkisar antara $45 miliar hingga $65 miliar atau Rp924 triliun. Bila paket bailout tersebut tidak terealisasi, asosiasi yang mewakili 11 maskapai penerbangan utama Amerika Utara tersebut memprediksi bahwa tujuh maskapai terbesar di negara itu akan benar-benar kehabisan uang antara Juni dan akhir tahun.

Gedung Putih sendiri telah meminta Kongres pada Selasa lalu untuk menyetujui paket stimulus darurat tersebut (baliout) untuk membantu para pelaku bisnis, khususnya industri penerbangan, mengatasi dampak ekonomi dari pandemi pandemi virus corona atau COVID-19. Bila bailout tersebut disetujui, hal tersebut akan menjadi paket penyelamatan ekonomi tertinggi sejak resesi hebat tahun 2008 lalu.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru