Departemen Inovasi, Sains, dan Pengembangan Ekonomi Kanada (ISED) dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan pembatasan konektivitas jaringan 5G di bandara, tepatnya di sekitar runway dimana pesawat lepas landas dan mendarat. Antena 5G diklaim berpotensi mengganggu kinerja radar altimeter.
Baca juga: Studi Terbaru: Teknologi 5G Bahayakan Radar Altimeter Pesawat Sipil
Langkah ini akan memengaruhi sekitar 26 bandara di seantero Kanada. Namun, penumpang pesawat tak perlu khawatir. Sebab, yang dilarang hanya antena 5G di sekitar runway atau lebih jelasnya di luar gedung dan sebaliknya antena 5G di dalam gedung bandara masih diizinkan.
Dilansir notebookcheck-net, kebijakan Kanada dalam membatasi konektivitas 5G di bandara tak lepas dari kebijakan sekutu terdekat mereka, Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam, melalui Administrasi Penerbangan Federal (FAA) memutuskan menunda rencana peluncuran 5G Verizon dan AT&T pada spektrum C-Band.
Disebutkan, BTS 5G dalam ruangan masih dapat hadir untuk dinikmati penumpang, tetapi antena luar yang beroperasi di spektrum midband 3,45 -3,65 GHz akan dilarang.
Masalah dengan konektivitas 5G di atau dekat bandara adalah antena diklaim berpotensi mengganggu radar altimeter. Meski bentuknya kecil, radar altimeter bersatu dengan instrumen lainnya untuk mengambil peran penting dalam keselamatan dan keamanan penerbangan.
“Jika semua stasiun pangkalan menghasilkan emisi palsu -30 dBm/MHz dengan penguatan antena stasiun pangkalan 0 dBi, ISED setuju bahwa masalah interferensi in-band di altimeter radio akan diminimalkan atau berpotensi dihilangkan secara signifikan,” kata juru bicara ISED.
“ISED dapat mempertimbangkan batas emisi palsu yang lebih ketat untuk rentang 4200-4400 MHz dalam revisi RSS-192 di masa mendatang. Sampai saat itu, interferensi in-band dari emisi palsu base station tidak dapat dikesampingkan,” lanjutnya.
ISED tetap berpandangan bahwa, dalam konteks kebijakan teknis dan spektrum Kanada untuk pita 3500 MHz, studi yang tersedia untuk umum, termasuk hasil perhitungan ISED, menunjukkan potensi interferensi berbahaya pada altimeter radio dari operasi 5G.
Baca juga: FAA Akui Jaringan 5G Ancam Keselamatan Penerbangan
ISED menyebut, kebijakan larangan antena 5G di Kanada masih akan terus berlaku sampai waktu yang tidak dapat ditentukan, kendati berbagai elemen masyarakat mendesak agar Oktober 2022 kebijakan tersebut disudahi.
Sebelumnya, pada awal November lalu, FAA mengakui bahaya dari jaringan 5G terhadap keselamatan penerbangan. Jaringan 5G dinilai menggangu kinerja radal altimeter pesawat. Karenanya, dalam waktu dekat, regulator penerbangan sipil AS itu akan mengeluarkan peringatan resmi terkait hal ini.