Saturday, March 29, 2025
HomeDaratPLTD Apung: Saksi Bisu Dahsyatnya Tsunami Aceh yang Kini Menjadi Ikon Wisata

PLTD Apung: Saksi Bisu Dahsyatnya Tsunami Aceh yang Kini Menjadi Ikon Wisata

PLTD Apung adalah sebuah kapal pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menjadi saksi bisu dahsyatnya bencana tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004. Kapal dengan bobot 2.600 ton ini terseret gelombang tsunami sejauh 5 kilometer dari lokasi aslinya di Pelabuhan Ulee Lheue hingga ke tengah Kota Banda Aceh, tepatnya di Desa Punge Blang Cut.

Baca Juga: Singkil, Surga di Selatan Aceh dengan Pesona Alam yang Menakjubkan

Seperti yang dilansir KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, PLTD Apung kini telah bertransformasi menjadi salah satu ikon wisata di Banda Aceh yang menarik banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Kapal ini menjadi pengingat akan dahsyatnya bencana tsunami sekaligus simbol kekuatan dan ketahanan masyarakat Aceh dalam menghadapi musibah.

Sebelum menjadi saksi bisu tsunami, PLTD Apung merupakan kapal yang berfungsi sebagai pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan energi di Banda Aceh dan sekitarnya. Kapal ini dibangun pada tahun 1997 dan mulai beroperasi pada tahun 2002.

Dengan panjang 63 meter dan luas sekitar 1.900 meter persegi, PLTD Apung memiliki kapasitas pembangkit listrik sebesar 10,5 megawatt. Kapal ini menjadi salah satu sumber energi penting bagi masyarakat Aceh pada masa itu.

‘Perjalanan’ PLTD Apung Saat Tsunami
Pada 26 Desember 2004, gelombang tsunami yang dipicu oleh gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia menerjang pesisir Aceh. Gelombang setinggi 9 meter tersebut menyeret PLTD Apung dari Pelabuhan Ulee Lheue hingga ke tengah kota, menabrak dan merusak bangunan-bangunan di sekitarnya.

Peristiwa ini menunjukkan betapa dahsyatnya kekuatan gelombang tsunami. PLTD Apung yang berbobot ribuan ton pun tak mampu menahan terjangan air bah tersebut.

Setelah tsunami, PLTD Apung tidak lagi berfungsi sebagai pembangkit listrik. Kapal ini kemudian dijadikan monumen dan objek wisata untuk mengenang peristiwa tsunami sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana.

Pemerintah Kota Banda Aceh telah melakukan penataan kawasan di sekitar PLTD Apung menjadi tempat wisata yang nyaman dan edukatif. Pengunjung dapat melihat langsung kondisi kapal setelah diterjang tsunami, serta mempelajari informasi tentang bencana tsunami melalui berbagai media edukasi yang tersedia.

Selain itu, di sekitar kawasan PLTD Apung juga terdapat museum mini yang berisi foto-foto dan artefak-artefak yang berkaitan dengan tsunami Aceh. Museum ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang peristiwa tragis tersebut.

Bagian dalam dari Museum PLTD Apung. Sumber: istimewa

Daya Tarik PLTD Apung
* Saksi bisu dahsyatnya tsunami: PLTD Apung menjadi pengingat akan kekuatan alam yang dahsyat dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

* Objek wisata edukatif: Pengunjung dapat belajar tentang mitigasi bencana dan sejarah tsunami Aceh melalui berbagai informasi yang disajikan.

* Ikon Kota Banda Aceh: PLTD Apung telah menjadi salah satu landmark Kota Banda Aceh yang menarik banyak wisatawan.

* Tempat yang Instagramable: Dengan bentuknya yang unik dan latar belakang sejarahnya yang kuat, PLTD Apung menjadi tempat yang menarik untuk berfoto.

PLTD Apung bukan hanya sekadar objek wisata, tetapi juga simbol kekuatan dan ketahanan masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana. Kapal ini menjadi pengingat bahwa meskipun bencana dapat menghancurkan, semangat dan harapan akan selalu ada untuk membangun kembali.

Garuda Indonesia Sajikan Menu Baru Khas Aceh dan Sumatera Utara

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru