Para penumpang flag carrier Polandia, LOT Polish Airlines dibuat terkejut setelah setiap dari mereka ditagih bea tambahan untuk memperbaiki pesawat rusak yang mereka tumpangi. Nominal yang tujukan oleh pihak maskapai juga tidaklah sedikit – US$350 atau yang setara dengan Rp5,1 juta. Tentu hampir semua penumpang LOT Polish Airlines yang kala itu hendak mengudara dari Beijing menuju Warsawa dibuat tercengang dan tidak percaya dengan apa yang mereka dengar pada awal November 2018 silam.
Baca Juga: Ternyata 9 Jenis Barang Ini Sering Tertinggal di Bandara Lho!
Seperti yang dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, kejadian ini berawal dari delay yang melanda LOT Polish Airlines. Menurut pihak maskapai, delay tersebut dilatarbelakangi oleh masalah pada bagian hidrolik – dimana pesawat membutuhkan sebuah pompa baru agar pesawat tersebut bisa terbang.
Setelah menunggu sekian lama, akhirnya proses pemasangan pompa baru tersebut rampung dan pihak maskapai mulai meminta bantuan dari para penumpang untuk membayar bill dari pihak Boeing – selaku penyedia pompa anyar tersebut.
Menanggapi kejadian yang mencoreng nama baik perusahaan ini, juru bicara dari LOT Polish Airlines Adrian Kubicki mengatakan bahwa kala itu pihak Boeing enggan menerima pembayaran dalam bentuk transfer.
“Seorang karyawan di gudang pengadaan Boeing di Beijing menolak untuk menerima transfer bank dan bersikeras untuk melakukan pembayaran dengan uang tunai,” ujar Adrian.
“… Tidak ada keadaan yang membenarkan bahwa pihak maskapai meminta uang dari penumpang,” tandasnya membela diri.
Adrian melanjutkan bahwa jika ada petugas yang meminta uang kepada penumpang, “akan dikenakan sanksi atas tindakan indisipliner,”
Namun pernyataan yang dilontarkan oleh Adrian tersebut seolah berbanding terbalik dengan apa yang diutarakan oleh Daniel Golebiowski, seorang penumpang yang menjadi saksi dari kejadian kontroversial ini.
Baca Juga: Koper Anda Hilang atau Tertukar? Baggage Claim Jadi Solusinya
“Kami berada di bandara internasional. Saya tidak percaya bahwa transaksi dilakukan dengan uang tunai dengan mekanik yang berdiri di samping pesawat. Luar biasa,” ujar Daniel, dikutip dari laman khaleejtimes.com (22/11/2018).
Terlepas dari fakta yang terjadi di lapangan, para penumpang yang sudah menyisihkan sebagian uangnya untuk proses reparasi tersebut mendapatkan biaya ganti rugi yang setimpal dengan nominal yang sudah mereka keluarkan plus sejumlah voucher sebagai bentuk kompensasi terhadap delay sekira 10 jam yang sudah mereka lewati.