Setelah bertolak dari Bandara Soerkarno-Hatta pada 26 Juni 2022, pesawat Boeing 777-300ER (Extended Range) Garuda Indonesia PK-GIG telah tiba di Bandara Munich, Jerman, pada pukul 18.40 waktu setempat. Penerbangan langsung jarak jauh selama 13 jam ini terbilang spesial, lantaran PK-GIG mengemban tugas penting, yakni sebagai Pesawat Kepresidenan RI, tatkala Presiden RI melakukan lawatan kenegaraan jarak jauh, maka pesawat wide body ini yang menjadi tumpuan.
Dalam aksi terbarunya, Boeing 777-300 PK-GIG yang biasanya melayani rute Jakarta – Sydney, mendapatkan kehormatan untuk membawa Presiden RI Joko Widodo dan rombongan untuk menghadiri KTT G7 di Jerman. Yang lebih menarik tentu adalah agenda Presiden Jokowi pasca KTT G7, yakni melakukan lawatan ke kedua negara yang kini sedang berperang. Sesuai jadwal dan protokoler yang telah disiarkan secara luas, Presiden Jokowi akan mengunjungi ibu kota Ukraina, Kiev dan ibu kota Rusia, Moskow.
Terlepas dari misi Presiden Jokowi yang mengupayakan perdamaian antara Rusia dan Ukraina, tak kalah menarik adalah sosok Boeing 777-300 PK-GIG yang menyandang label temporer sebagai pesawat kepresidenan. Tanpa bekal proteksi sistem anti serangan rudal MANPADS, pesawat sipil ini akan melewati zona merah, meskipun saat kunjungan Ke Ukraina, Presiden Jokowi akan menggunakan kereta api dari Polandia.
Debut Boeing 777-300 PK-GIG sebagai pesawat kepresidenan mulai dikenal publik saat pesawat twinjet ini dipersiapkan untuk misi penerbangan Presiden Jokowi untuk menghadiri ASEAN-US Summit 2020 bulan Maret 2020 di Las Vegas, Amerika Serikat. Meski lawatan ke AS kemudian dibatalkan karena meroketnya kasus Covid-19 global, PK-GIG telah di cat dengan livery pesawat kenegaraan.
Lama tak digunakan, pesawat kepreidenan yang mangkrak di hanggar GMF (Garuda Maintenane Facility) itu pun akhirnya ‘dikembalikan’ untuk melayani penerbangan komersial berjadwal. Contohnya, sebelum bertolak membawa Presiden Jokowi ke Jerman pada 26 Juni kemarin, PK-GIG melayani penerbangan non stop Jakarta – Sydney pada 22 Juni 2022 dengan kode penerbangan GA-713.
Baca juga: Pesawat Kepresidenan “Indonesia One” Telah Berganti Warna, Kini dengan Livery Merah Putih
Keputusan pemerintah untuk menggunakan (menyewa) pesawat Boeing 777-300ER Garuda Indonesia adalah pilihan yang logis, pasalnya bila menggunakan Boeing Business Jet 2 berbasis Boeing 737-800 yang jarak tempuhnya minim, maka akan memerlukan transit untuk melakukan penerbangan jarak jauh. Belum lagi, penggunaan PK-GIG lebih efisien, mengingat jumlah penumpang yang dapat dibawa lebih banyak, dan tentunya perjalanan bisa lebih cepat sampai ke tujuan.
Dikutip dari planespotters.net, disebutkan bahwa Boeing 777-300 PK-GIG kini telah berusia 7,9 tahun. Pesawat ini diterima Garuda Indonesia pada September 2014.