Setelah menjadi headline dalam kurun waktu beberapa bulan ke belakang, akhirnya raksasa manufaktur kedirgantaraan asal Amerika Serikat, Boeing kembai terpaksa menelan pil pahit setelah sejumlah maskapai yang sebelumnya telah memesan armada 737 MAX, menunda untuk menindaklanjuti pemesanan tersebut. Dalam sebuah pernyataan resmi, Boeing menunjukkan ada 10 pesawat yang masuk ke dalam daftar pesanan perusahaan dua bulan awal di tahun 2019.
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman finance.nine.com.au (10/4/2019), tidak ada pesanan yang masuk ke perusahaan terhitung sejak bulan Maret 2019 kemarin – bulan dimana Boeing 737 MAX 8 yang dioperatori oleh Ethiopian Airlines jatuh di Addis Ababa. Jumlah pesanan di awal Maret tersebut untuk jenis pesawat yang sama ternyata jauh lebih kecil dibandingkan dengan 112 pesanan yang masuk pada kuartal pertama tahun 2018. Kala itu, Southwest Airlines telah memesan 40 jet, sementara Ryanair memesan 25 jet.
Ternyata, di balik keterpurukan Boeing tersebut, ada sisi positif yang diterima oleh perusahaan – peningkatan pesanan untuk jet komersial jenis lain. Boeing berhasil menjual 85 jet komersial jenis lain pada kuartal terakhir tahun 2018 silam, dibandingkan 68 pesawat pada tahun sebelumnya.
Terkait pesanan yang ‘kering’ yang masuk ke daftar pesanan perusahaan untuk jenis 737 MAX, CEO Boeing, Dennis Muilenburg mengatakan bahwa perusahaannya memangkas produksi bulanan pesawat 737 untuk mengalihkan lebih banyak sumber daya yang bekerja guna membawa pesawat 737 Max yang saat ini dilarang terbang di seluruh dunia kembali mengudara. Hal ini ditujukan agar keluarga 737 MAX bisa kembali mengudara.
Baca Juga: Akhirnya! Boeing Akui Adanya Kesalahan Sistem pada Boeing 737 MAX 8
“Kami sedang menyesuaikan sistem produksi sementara 737 untuk mengakomodasi jeda dalam pengiriman Max, memungkinkan kami memprioritaskan sumber daya tambahan untuk fokus pada sertifikasi perangkat lunak dan mengembalikan Max bisa terbang. Kami telah memutuskan untuk sementara waktu beralih dari tingkat produksi 52 pesawat per bulan menjadi 42 pesawat per bulan mulai pada pertengahan April,” ujar Dennis Muilenburg, dikutip dari laman Antaranews (6/4/2019).
Jika jalan ini yang lantas ditempuh Boeing, akankah keluarga Boeing 737 MAX bisa kembali mengudara dan perusahaan bisa kembali meyakinkan para pelanggan untuk kembali menggunakan jet komersial ini?