Selain desain reclining, kursi atau bangku pesawat juga identik dengan beragam fasilitas yang memberikan kenyamanan lebih bagi para penumpang. Semisal ada fasilitas audio-video sampai pemijatan otomatis untuk kursi di kelas satu. Namun, di masa pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan berakhirnya, harus diupayakan solusi untuk memberikan fasilitas di kabin yang lebih mengedepankan unsur kesehatan pada penumpang.
Baca juga: Pilot Terkena Serangan Jantung, Aeroflot Terpaksa Lakukan Pendaratan Darurat
Dikutip dari metro.co.uk (16/6/2021), telah dirancang desan kursi pesawat yang mampu secara otomatis memonitor kondisi detak jantung penumpang. Sebuah perusahaan asal Jerman diwartakan punya solusi berupa teknologi kursi yang bisa memantau detak jantung penumpang secara real-time.
Sensor yang ditanam di kursi dapat mengukur detak jantung penumpang tanpa perlu kontak kulit atau kabel. Yang kemudian, hasil perekaman sensor dimuat ke dalam database yang dapat diketahu analisanya untuk memperingatkan kondisi kesehatan penumpang di masa depan.
Kursi pesawat canggih rancangan ACM Aerospace ini diberi label Avital. Menurut pihak pengembang, kursi ini akan ditawarkan untuk pilot dan penumpang. Dengan mengetahui kondisi jantung, maka bisa dipantau masalah kesehatan, seperti kelelahan dan tingkat stres. Di kokpit misalnya, saat pilot terpantau lelah, maka merupakan sinyal bagi kopilot untuk mengambil alih navigasi.
Avital mengadopsi teknik ekokardiogram (EKG), yaitu jenis pemindaian jantung yang paling umum. Sebuah studi di tahun 2013 menemukan, bahwa selama tiga periode, hanya di AS 38 orang mengalami serangan jantung saat berada di udara. Jika Anda memperhitungkan jumlah itu untuk seluruh dunia, kemungkinan ada ratusan kasus serangan jantung di udara setiap tahunnya.
Baca juga: Diduga Serangan Jantung, Penumpang United Airlines Meninggal di Udara
Teknologi pada Avital didasarkan pada sensor kapasitif yang disematkan ke dalam bahan sandaran dan permukaan kursi, mirip dengan teknologi layar sentuh di smartphone. Sensor ini dapat membaca parameter melalui pakaian seseorang, sensor juga mampu membaca kecepatan dan ‘variabilitas’ detak jantung, serta variabel lain seperti laju pernapasan. Dengan banyaknya keadaan darurat medis di udara, deteksi dini adalah kunci keberhasilan pengobatan.