Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis bensin Pertamax (RON 92) resmi naik mulai 1 April 2022, dari semula Rp9.000 sampai Rp9.400 per liter, menjadi Rp12.500 sampai Rp13.500 per liter. Hal ini pun dikeluhkan pengguna di media sosial Twitter hingga menjadi trending topic dan dinilai sangat memberatkan di tengah kebangikitan ekonomi masyarakat pasca dihantam pandemi Covid-19.
Baca juga: Sebuah Apotek, Inilah Sejarah Pom Bensin Pertama di Dunia
Menanggapi kenaikan BBM Pertamax ini, CEO Volta Indonesia, Iwan Suryaputra, mengatakan bahwa ini adalah saat yang tepat untuk beralih ke kendaraan listrik. Sebab, dalam pengamatannya, harga BBM besar kemungkinan akan terus naik.
“Harga BBM naik terus ya. Kita bayangkan bagaimana lima tahun lagi harganya akan berapa. (Maka dari itu saat ini) saat yang tepat untuk beralih ke kendaraan listrik. Ayo pindah ke kendaraan listrik , selain hemat , canggih juga tidak mencemari lingkungan,” jelasnya kepada KabarPenumpang.com, Jumat (1/4).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa memilih motor listrik harus cermat. Selain model-modelnya futuristik, harganya juga harus kompetitif. Tak kalah penting adalah jaringan dealer dan fitur-fitur dari sepeda motor listrik itu sendiri.
“Motor listrik Volta memiliki model-model dengan harga kompetitif serta sudah memiliki jaringan dealer di beberapa kota termasuk Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, dan Denpasar. Apalagi dengan tersedianya SPBKLU/SGB (Sistem Ganti Baterai) Volta, ganti baterai jadi cepat dan mudah,” tambahnya.
CEO produsen sepeda motor dan sepeda listrik asal Semarang itu berharap, lima tahun mendatang prospek motor listrik akan semakin cerah, terlebih dengan adanya dukungan Perpres No. 55/2019 tentang Percepatan Progam Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan, yang diundangkan pada 12 Agustus 2019.
“Tentunya potensi motor listrik semakin lama akan semakin besar. Jadi harapannya lima tahun ke depan tentunya potensinya cerah sekali di Indonesia. Saat ini tujuh juta motor masih menggunakan bahan bakar bensin setahun jadi potensi motor listrik itu sangat besar sekali,” ucapnya.
Kenaikan BBM Pertamax menjadi Rp12.500 ini memang membuat masyarakat berada dalam posisi sulit. Jika tetap menggunakan BBM Pertamax dengan harga setinggi itu, maka sudah pasti berdampak pada keuangan mereka.
Pun sebaliknya, andai beralih ke BBM Pertalite yang memiliki RON 90, itu akan berdampak pada kondisi kendaraan mereka.
Tiap-tiap kendaraan sudah pasti memiliki rasio kompresi tersendiri. Makin tinggi rasionya, makin tinggi oktannya.
Pada sepeda motor Vario 125, misalnya, rasio kompresinya 11:1 yang itu berarti harus memakai bensin RON 92. Bila dipaksa menggunakan besnin RON 90 atau di bawahnya, itu akan membuat banyak residu sisa bahan bakar menumpuk dan membuat umur mesin pendek dan kondisi mesin jadi tidak prima.