Di antara beragam varian “Queen of the Skies,” jenis Boeing 747SP (Special Performance) adalah yang paling sulit dijumpai, itu lantaran populasi pesawat widebody ini hanya 45 unit di seluruh dunia. Dan di tengah meredupnya kejayaan keluarga Boeing 747, ada kabar bahwa salah satu Boeing 747SP saat ini masih dioperasikan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Baca juga: Boeing 747SP, Varian “Queen of the Skies” yang Hanya Bertahan Seumur Jagung
Di tangan NASA, Boeing 747SP dengan registrasi N747NA didapuk sebagai Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy (SOFIA). Dikutip dari simpleflying.com (21/3/2021), Boeing 747SP SOFIA pada 18 Maret 2022 telah mendarat di Bandara Internasional Santiago di Chili. Disebutkan Boeing 747SP akan melakukan eksperimen selama dua minggu ke depan, dan ini adalah pertama kalinya SOFIA mendarat di Amerika Selatan.
Lantaran merupakan peristiwa yang langka, maka kehadiran Boeing 747SP SOFIA menjadi menarik perhatian para pecinta dunia dirgantara. Dalam misi di Amerika Selatan, SOFIA akan mengamati benda-benda langit yang hanya dapat dilihat dari garis lintang Belahan Bumi Selatan.
Bermarkas di Palmdale, California, ini menjadi perjalanan internasional pertama SOFIA pada tahun 2022. Semua penerbangan sebelumnya tahun ini adalah di sekitar Palmdale dan satu ke Fresno pada 14 Februari. SOFIA akan mengoperasikan delapan penerbangan sains dari Bandara Internasional Santiago, Tim NASA dalam misi ini akan mengamati Awan Magellan Besar dan Kecil selama penyebaran, yang merupakan dua galaksi yang menjadi tetangga galaksi terdekat Bima Sakti kita.
Boeing 747SP yang dilengkapi teleskop SOFIA adalah pesawat berusia 44 tahun. Pesawat ini awalnya dioperasikan oleh maskapai Pan Am pada tahun 1977, sebelum diakihkan ke United Airlines pada tahun 1986. NASA memperoleh pesawat ini pada tahun 1997 dan banyak memodifikasinya untuk mempersiapkan peran barunya yang membawa teleskop reflektif yang memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari tata surya. Proyek ini terwujud atas kerjasama NASA-German Aerospace Center (DLR), dengan skema kemitraan 80-20 persen ini, memilih Boeing 747 sebagai pesawat pembawa teleskop SOFIA.
Baca juga: Intip Teleskop Terbang Terbesar di Dunia Boeing 747 NASA
Teleskop SOFIA Boeing 747SP punya misi berat. Pesawat teleskop ini didapuk untuk memotret inframerah di tata surya. Itu mengapa teleskop SOFIA disematkan pada pesawat, bukan diletakkan di daratan layaknya teleskop lain. Dengan meletakkan teleskop di pesawat, yang notabene terbang pada ketinggian 38.000 dan 45.000 kaki, SOFIA Boeing 747SP dimungkinkan untuk beroperasi secara maskimal dikarenakan teleskop berada di atas atmosfer penghambat inframerah bumi.
Teleskop terbesar di dunia yang dipasang di pesawat ini biasanya beroperasi sampai 10 jam dalam sehari, selama 100 kali dalam setahun. Cara kerjanya, bagian belakang sebelah kiri pesawat terbuka dan teleskop mulai bekerja mengamati gelombang inframerah di luar angkasa. Dalam prosesnya, teleskop dibantu oleh berbagai kamera canggih, spektrometer, dan polarimeter.