Setelah berhasil merealisasikan konsep passenger drone hotel atau hotel drone penumpang pertama di dunia, EHang terus tancap gas. Kali ini, taksi udara otonom pertama di dunia ini dilaporkan telah mengantongi izin untuk melayani kargo udara atau logistik angkutan berat oleh Administrasi Penerbangan Sipil Cina (CCAC). Dengan begitu, praktis, EHang menjadi kendaraan udara otonom kelas penumpang (AAV) pertama di dunia yang berhasil mendapatkan izin masuki layanan kargo udara.
Baca juga: Taksi Drone EHang Masuki Tahun Layanan Pertama dengan Konsep Passenger Drone Hotel
New Atlas melaporkan berdasarkan peraturan yang diperkenalkan pada Februari 2019 oleh CAAC, EHang menjadi perusahaan pertama yang diberikan sertifikasi kelaikan udara untuk kendaraan udara otonom kelas penumpang (AAV). Uji coba logistik udara saat ini sedang dilakukan di Taizhou, Provinsi Zhejiang Cina, mengangkut kargo dengan muatan sedang hingga berat serta jarak dan medan yang beravariasi, antara permukaan tanah dan lokasi di puncak bukit, serta antara pantai dan pulau.
“Kami sangat senang bahwa CAAC dan EHang memimpin operasional pilot komersial pertama di dunia untuk AAV kelas penumpang untuk keperluan logistik udara. Persetujuan ini sangat penting. Bagi EHang, ini memungkinkan kami untuk meningkatkan keunggulan inovasi kami dan mempercepat komersialisasi teknologi AAV serta solusi mobilitas udara untuk logistik,” kata pendiri, ketua, dan CEO EHang, Hu Huazhi.
“Ini juga meletakkan dasar bagi para regulator di seluruh dunia untuk bersama-sama mengeksplorasi, mendukung, dan membangun ekosistem regulasi berjelanjutan yang terkoordinir dengan baik. Ini akan menguntungkan proses pengembangan jangka panjang dalam pengaplikasian urban air mobility (UAM) yang lebih menjanjikan,” tambahnya.
Berbeda dengan EHang 184 yang melayani penumpang, AAV atau taksi drone EHang yang sekarang diizinkan memasuki layanan kargo udara untuk mengangkut lebih dari 150 kg (330 lb) kargo per penerbangan adalah EHang 216, taksi udara listrik berkapasitas dua orang yang dilaporkan mampu mencapai kecepatan maksimum 130 km per jam dan penerbangan maksimum selama 21 menit per sekali charge.
Sebelumnya, pada pertengahan Mei lalu, taksi terbang drone pertama di dunia, EHang, dilaporkan telah bermitra dengan LN Holdings, platform pariwisata dan grup pengembangan hotel, untuk merealisasikan konsep passenger drone hotel atau hotel drone penumpang pertama di dunia. Dengan konsep tersebut, nantinya para tamu hotel dapat memiliki kesempatan untuk bepergian dengan drone penumpang ikonik EHang sebagai transportasi dan wisata udara di dunia perhotelan.
Baca juga: Prototipe Taksi Drone Ehang 184, Sukses Uji Coba Dalam 1000 Kali Terbang
Dronelife.com menulis, hotel drone penumpang dinilai sebagai cara yang brilian untuk memamerkan teknologi wahana terbang otomatis (AAV) dan urban air mobility (UAM). Wisatawan yang mengunjungi Guangzhou akan dapat berkeliling di sekitar landmark kota seperti Menara Canton, Beijing Road, dan Sungai Pearl dari udara. Kemitraan ini berencana untuk menawarkan bukan hanya peluang baru menikmati Kota Guangzhou yang indah, tetapi juga untuk menyisipkan peluang pendidikan dan hiburan seperti pertunjukan lampu drone.
“Program ini akan mempromosikan integrasi inovatif mulai dari tamasya udara (UAM), transportasi wisatawan, logistik udara, pertunjukan cahaya dengan drone, pameran cerdas, hingga pendidikan. Ini juga akan mempromosikan pengalaman baru wisata udara dan mengeksplorasi kasus penggunaan komersial lainnya untuk EHang AAV,” tulis EHang dalam sebuah rilis.