Monday, November 25, 2024
HomeBandaraPertama di Dunia! Bandara Bengaluru Perkenalkan Alat Tes Covid-19 Berbasis CRISPR, Bisa...

Pertama di Dunia! Bandara Bengaluru Perkenalkan Alat Tes Covid-19 Berbasis CRISPR, Bisa Uji 90 Penumpang Sekaligus

Bandara Internasional Kempegowda atau Bangalore International Airport Limited (BIAL) atau biasa juga disebut Bandara Bengaluru tak pernah bosan berinovasi. Terbaru, bandara tersebut memperkenalkan alat tes Covid-19 berbasis CRISPR yang tersedia secara komersial pertama di dunia.

Baca juga: Pertama di Asia Selatan, Bandara Bengaluru Hadirkan Simulator Pemadam Kebakaran

CRISPR sendiri merupakan singkatan dari Clusteres Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats.

CRISPR merupakan bagian dari kekebalan tubuh bakteri, di mana jika bakteri tersebut terjangkit virus, ia lalu menyimpan bagian dari virus untuk dikenali jika sang virus menyerang lagi di lain waktu, dan juga untuk mempertahankan diri melawan virus tersebut. Intinya, teknik tes Covid-19 berbasis CRISPR sama saja dengan PCR meski dengan detail yang berbeda sehingga hasilnya lebih cepat dan kapasitasnya lebih besar.

Terobosan ini merupakan wujud dari hasil evaluasi otoritas bandara, dimana penumpang sepulang bepergian ke luar negeri mengeluh harus menunggu lama hanya untuk hasil tes RT-PCR. Dengan alat tes Covid-19 berbasis CRISPR ini, 90 penumpang internasional dari negara-negara berisiko bisa dites secara bersama-sama dalam tempo yang singkat.

Meski prosesnya cepat, alat tes Covid-19 berbasis CRISPR yang tersedia secara komersial pertama di dunia tersebut tingkat sensitivitas tinggi mencapai 96,1 persen dan tingkat spesifisitas 98,6 persen. Alat tes ini juga sudah disetujui oleh Indian Council of Medical Research dan Drugs Controller General of India (DCGI).

Dilansir timesofindia.indiatimes.com, India menerapkan aturan ketat sejak Covid-19 varian Omicron merebak. Negeri Bollywood tersebut mewajibkan seluruh penumpang internasional wajib dites Covid-19 saat tiba di bandara.

Sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia, India didatangi banyak penumpang internasional dengan berbagai kebutuhan mulai dari bisnis sampai urusan sosial. Saking banyaknya penumpang internasional di Bandara Bengaluru, sempat terjadi sedikit kekacauan lantaran penumpang menumpuk menunggu hasil tes RT-PCR.

Tak ingin kejadian serupa terulang, pengelola Bandara Bengaluru pun menghadirkan teknologi tes Covid-19 baru berbasis CRISPR. Saat ini alat tersebut terbatas melakukan tes pada 30 orang penumpang saja dalam sekali tes.

Namun, beberapa hari atau pekan ke depan, alat tersebut bila melakukan tes Covid-19 kepada 90 penumpang sekaligus secara massal.

Saat ini, India melaporkan sekitar 5.300 kasus per hari, yang terendah sejak Mei 2020. Ahli kesehatan India berspekulasi bahwa gelombang ketiga dari omicron tidak akan separah sebelumnya karena tingkat paparan sebelumnya terhadap Covid, serta semakin tingginya tingkat vaksinasi.

Negara bagian Rajasthan telah menjadi wilayah dengan kasus omicron terbanyak di India, yang tercatat sebanyak 9 kasus. Diikuti oleh negara bagian Maharashtra dengan 8 kasus. Ada 2 kasus omicron di negara bagian Karnataka dan masing-masing satu kasus di Gujarat dan Ibu Kota New Delhi.

Baca juga: “Kempa,” Robot Humanoid Khas India Hadir di Bandara Bengaluru

Meski begitu, India tetap menerapkan langkah-langkah antisipatif, belajar dari pengalaman dihajar gelombang kedua Covid-19 yang membuat sistem kesehatan di negara itu lumpuh.

Belum lama ini, Perdana Menteri Narendra Modi pada Sabtu lalu, menyebut India akan mulai memberikan suntikan vaksin booster atau penguat sebagai tindakan pencegahan kepada seluruh tenaga kesehatan dan pekerja garda depan mulai 10 Januari 2022. Setelahnya, lansia dan berbagai masyarakat dengan kategori berisiko juga akan disuntik booster.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru