Seolah mengikuti jejak Singapore Airlines yang memangkas kapasitas penerbangan hingga 96 persen, maka Cathay Pacific dan Cathay Dragon akan mengurangi kapasitas penumpang di seluruh jaringannya sebesar 96 persen pada bulan April dan Mei sehubungan dengan penurunan permintaan yang signifikan akibat pandemi virus corona yang sedang berlangsung dan beberapa pembatasan perjalanan oleh pemerintah yang merupakan bagian dari rencana respons kesehatan global.
Baca juga: Pangkas 96 Persen Kapasitas Penerbangan, Singapore Airlines Diambang Kebangkrutan?
Dalam siaran pers yang diterima KabarPenumpang.com (26/3/2020) Cathay Pacific dan Cathay Dragon akan mengurangi jadwal operasional untuk pesawat penumpang pada bulan April dan Mei, meskipun demikian, kapasitas pesawat kargo tetap beroperasi normal. Pihak Cathay menyebut Kemampuannya bertahan di tengah pengurangan frekuensi penerbangan akan tergantung pada jumlah penambahan pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh pemerintah di seluruh dunia yang selanjutnya akan berdampak pada berkurangnya jumlah penumpang.
Cathay Pacific akan mengoperasikan tiga penerbangan per minggu ke 12 tujuan: London (Heathrow), Los Angeles, Vancouver, Tokyo (Narita), Taipei, New Delhi, Bangkok, Jakarta, Manila, Kota Ho Chi Minh, Singapura dan Sydney. Sementara Cathay Dragon mengoperasikan tiga penerbangan per minggu ke 3 tujuan: Beijing, Shanghai (Pudong), dan Kuala Lumpur.
“Sebagai maskapai penerbangan yang berbasis di Hong Kong, penting bagi kami untuk terus menyediakan jaringan penumpang dan kargo ke dan dari hub Hong Kong. Karena itu, kami akan berusaha untuk mempertahankan jumlah penerbangan yang terbatas ke dan dari tujuan utama di jaringan kami untuk memastikan penerbangan-penerbangan utama ini tetap berjalan normal,” ujar Ronald Lam, Cathay Pacific Chief Customer and Commercial Officer. Ia nemambahkan, jaringan kargo Cathay tetap berjalan normal, dan akan meningkatkan kapasitas kargo dengan menyediakan layanan charter dan mengoperasikan layanan penumpang tertentu yang telah ditangguhkan khususnya untuk pengiriman udara agar memenuhi permintaan pelanggan kargo.
Baca juga: Dampak Krisis Corona, Cathay Pacific Group ‘Parkirkan’ Setengah dari Jumlah Armada
“Kami perlu mengambil langkah-langkah sulit yang tegas karena skala tantangan yang dihadapi industri penerbangan global saat ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kami tidak punya pilihan selain mengurangi kapasitas penumpang secara signifikan karena pembatasan perjalanan semakin mempersulit pelanggan untuk melakukan perjalanan dan hal tersebut menyebabkan permintaan menurun secara drastis,” tambah Ronald.