Masih ingat dengan tindakan seorang penumpang yang memiliki berat badan berlebih dan terbang dengan maskapai Eva Air serta meminta pramugari untuk membantu membersihkan pantatnya? Ternyata pria dengan bobot sekitar 200 kilogram tersebut meninggal dunia di Thailand pada Maret 2019 kemarin.
Baca juga: Pelecehan Seksual, Pramugari Dipaksa ‘Nyebokin’ Penumpang
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman nextshark.com ( 18/4/2019), pria Amerika tersebut dalam penerbangan maskapai Eva Air membuat banyak permintaan yang tak masuk akal dari semua pramugari. Januari lalu, kepala pramugari maskapai Taiwan mengungkapkan bahwa penumpang tersebut memaksa pramugari untuk menurunkan celananya dan membersihkan pantat penumpang itu setelah buang air besar.
Hal itu terjadi dalam penerbangan dari Los Angeles menuju Taipei. Kepala Purser yang bermarga Kuo mengatakan, pria itu mengklaim dirinya tak bisa menyeka karena tangan kanannya baru saja pulih dari operasi.
Bahkan pria tersebut mengaku toilet pesawat kelas ekonomi terlalu kecil untuk digunakan dirinya yang bertubuh besar itu. Setelah penumpang tersebut di antar ke toilet kelas bisnis pun masih memaksa agar pintu tidak di tutup agar bisa bernafas leluasa.
Saat pramugari membantu membersihakan pantat penumpang gemuk itu, pria tersebut mengerang dan terlihat merasa menikmati dengan wajah senang.
“Dia berkata: ‘Oh, mmm, lebih dalam, lebih dalam,’ dan kemudian menuduh kepala pelayan saya tidak membersihkan bagian belakangnya dengan benar, meminta dia melakukannya lagi,” kenang Kuo.
Dalam ingatan Kuo, pramugari mengulangi hal itu sebanyak tiga kali hingga penumpang tersebut berkata “Anda bisa menarik celana saya kembali sekarang.”
Karena ada insiden seperti tersebut, serikat petugas penerbangan Taoyuan yang mewakili Kuo dan rekan lainnya dalam kasus ini menyesalkan sistemik masalah itu dan berasal dari budaya industri jasa yang mempromosikan memenuhi setiap perminaan pelanggan. Hingga akhirnya serikat pekerja tersebut menyarankan agar penumpang seperti itu dan yang memiliki perilaku yang sama dilarang menggunakan maskapai tersebut dan awak kabin pria harus dipekerjakan.
Awak kabin pun ternyata mengetahui, pria gemuk asal Amerika tersebut ternyata sudah membeli tiket Eva Air lainnya dari Bangkok ke Taipei pada Mei mendatang. Adanya perilaku tak baik tersebut, kemudian maskapai menginformasikan pengacara pria itu bahwa Eva Air membatalkan reservasi.
Baca juga: Pasca Pelecehan Pada Awak Kabin, EVA Air Siap ‘Banned’ Penumpang yang Berperilaku Tak Pantas
Kemudian tak lama pihak maskapai tahu bahwa pria itu telah meninggal dunia karena penyakit yang tidak pasti di Maret lalu di Pulau Ko Samui, Thailand. Sehingga Eva Air akhirnya mengembalikan biaya tiket ke kerabat sang pria.