Bagi Anda yang sering bepergian dengan pesawat, belum tentu pernah melihat secara langsung behind the scene berbagai proses persiapan pra penerbangan. Salah satunya proses pengisian bahan bakar.
Baca juga: Ini Nih Yang Perlu Diketahui Seputar Tangki Bahan Bakar Pesawat!
Saking jarangnya melihat pesawat mengisi bahan bakar, tak sedikit yang menganalogikan bahwa pengisian bahan bakar pesawat serupa dengan pengisian bahan bakar mobil, motor, ataupun kendaraan lainnya. Hal itu tentu tidak salah, namun tidak juga benar. Sebab, ada begitu banyak prosedur dalam pengisian bahan bakar pesawat.
Disebut benar, pada intinya, cara mengisi bahan bakar pesawat dengan kendaraan darat memang sama, dalam hal ini sama-sama memindahkan bahan bakar dari tempat lain ke dalam tangki bahan bakar pesawat. Tetapi, dengan dimensi yang besar, pesawat tentu tidak mendatangi stasiun pengisian bahan bakar layaknya kendaraan di darat, malah sebaliknya, truk pengisi bahan bakarlah yang mendatangi pesawat, entah itu saat transit ataupun saat berada di apron.
Dilansir Simple Flying, untuk mengisinya pun tidak bisa sembarangan. Selain harus memastikan karet antara selang pengisian bahan bakar dengan tangki bahan bakar terikat kuat, prosedur pengisiannya sangat ketat, seperti tidak boleh ada rokok ataupun korek api, dilarang membawa barang apapun di kantong, sistem kelistrikan pesawat dan mesin dalam keadaan off, serta dilarang mengisi bahan bakar di dekat pesawat lain.
Selain itu, diperlukan perawatan rutin pada tangki bahan bakarnya sendiri. Draining Sump, perawatan rutin setiap pagi ini bertujuan untuk membersihkan tangki dari air dan jamur sebelum diisi avtur. Air dan jamur ini muncul disebabkan oleh proses kondensasi uap air ketika pesawat berada di ketinggian.
Perlu diketahui, terdapat sebuah alat yang bernama heated filter yang dipasang pada tangki bahan bakar, bertujuan untuk mencegah uap air membeku ketika udara di luar pesawat berada di suhu -15 derajat celcius dan kembali ke suhu normal ketika pesawat mengudara di ketinggian rendah. Jika tidak ada alat ini, dikhawatirkan uap air yang membeku akan menghambat aliran bahan bakar menuju mesin. Proses inilah yang akhirnya menimbulkan air di dalam tangki bahan bakar.
Untuk soal penempatan, tangki bahan bakar pesawat tidak melulu berada di kedua sayapnya atau bagian tengah badan pesawat, tapi ada pula yang ditaruh pada bagian ekor pesawat. Rongga-rongga struktur profil tangki bahan bakar yang ada di sayap, badan, maupun ekor dilapisi dengan lapisan karet sehingga membentuk ruang tangki yang anti bocor. Terdapat pula katup-katup satu arah untuk mencegah bahan bakar mengalir tidak terkendal dari satu tangki ke tangki lainnya.
Umumnya, masing-masing sayap pesawat memiliki tiga tangki – satu tangki cadangan dan dua tangki utama. Sedangkan untuk badan pesawat sendiri memiliki satu tangki. Tangki-tangki tersebut dihubungkan dengan pipa-pipa dimana terdapat pilot-controlled valves, katup yang memungkinkan bahan bakar dipompa secara elektrik ke bagian pembakaran.
Proses pengisian bahan bakar pesawat rata-rata menghabiskan waktu sekitar 30-60 menit, tergantung jenis pesawat. Cukup lama memang bila dibanding kendaraan darat. Hal itu disebabkab muatan bahan bakar yang diisi cukup banyak.
Baca juga: Mengenal Dua Jenis Bahan Bakar Pesawat: Avgas Vs Avtur, Apa Bedanya?
Disebutkan, Boeing 747, misalnya, menghabiskan sekitar empat liter per detik, atau 240 liter per menit, dan 14.400 liter per jam. Dengan jangkauan terbang cukup jauh dengan durasi penerbangan rata-rata lima jam, terbayang bukan berapa liter bahan bakar yang harus diisi? Terlebih, harus ada perhitungan lebih oleh pilot ketika merencanakan penerbangan. Itu berarti, bahan bakar yang diisi, dalam kasus di atas, bukan berarti 14.400 x 5, melainkan bisa lebih dari itu.
Sebagai informasi, selain diisi melalui truk pengisian bahan bakar, di beberapa bandara, pengisian bahan bakar juga dilakukan melalui selang yang tersedia di area-area tertentu bandara.