Stasiun Pondok Cina yang berlokasi di Jalan Lingkar Kampus, Beji, Depok, Jawa Barat ini merupakan stasiun yang cukup ramai dengan penumpang KRL. Penumpang KRL yang naik dari stasiun ini rata – rata warga Depok dan sekitarnya. Stasiun ini juga berdekatan dengan Universitas Gunadarma dan Universitas Indonesia. Tak heran banyaknya mahasiswa dan mahasiswi terlihat lalu lalang naik dan turun di Stasiun Pondok Cina.
Baca juga: Konservasi KRL Bekas Pakai Tinggal Menghitung Hari
Selain adanya stasiun, Pondok Cina juga memiliki Perlintasan Sebidang (JPL). JPL ini bersebelahan dengan Stasiun Pondok Cina. Namun, uniknya JPL ini masih berfungsi walaupun sudah tidak ada lagi kendaraan bermotor roda 4 dan yang melintas hanya beroda 2 saja. Pos JPL bernomor 24A masih terdapat petugas yang berjaga setiap ada kereta api yang lewat. Petugas JPL tetap menjalankan tugasnya untuk mengamankan jalur kereta api. Sebagai catatan, petugas yang bekerja di pos JPL hanya untuk menjaga atau mengamankan jalur kereta api bukan mengamankan lalu lintas jalan raya.
Pos JPL Jadi Sirine Petugas Keamanan Stasiun
Sudah cukup lama JPL di area Pondok Cina difungsikan. Walaupun tidak aktifitas kendaraan bermotor karena ditutupnya akses jalan ke Kampus UI, namun suara sirine JPL tersebut cukup membantu petugas keamanan yang bekerja di Stasiun Pondok Cina.
Banyaknya penumpang KRL yang naik dan turun di Stasiun Pondok Cina membuat petugas keamanan berjaga ekstra demi kelancaran perjalanan KRL dan keamanan bagi penumpangnya. Pasalnya area penyeberangan orang di stasiun ini masih melintasi rel. Jadi petugas keamanan membantu untuk membuka dan menutup batas keamanan. Dengan menggunakan rantai besi yang panjang, petugas keamanan menutup jika kereta api melintas dan membukanya jika kereta api tidak lewat.
Baca juga: Jumlah Perlintasan Sebidang Liar di Indonesia, Tembus Angka 4.000!
Namun, petugas keamanan bisa menutup dan membuka batas penyeberangan tersebut hanya saat suara sirine JPL berbunyi. Menurutnya, itu juga cukup membantu jika ada kereta api lewat atau tidak. Ketika kereta api/KRL akan lewat dan suara sirine JPL berbunyi, otomatis petugas keamanan menutup penyeberangan agar tidak ada penumpang yang menyebrang sembarangan. Lalu setelah suara sirine JPL berhenti berbunyi, petugas keamanan membuka penyeberangan orang dan penumpang bisa menyeberang dengan aman. Ini dilakukan setiap hari sebelum pembangunan underpass crossing (penyeberangan bawah tanah) selesai dibangun. (PRAS – Cinta Kereta Api)