Monday, November 25, 2024
HomeBus dalam kotaPerkenalkan Direksi Baru, TransJakarta Siap Integrasikan Antarmoda

Perkenalkan Direksi Baru, TransJakarta Siap Integrasikan Antarmoda

Kurang lebih sudah lima pekan, PT Transportasi Jakarta merombak jajaran direksinya. Nama Agung Wicaksono yang sebelumnya menjabat menjadi Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta ditunjuk oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk naik jadi Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Budi Kaliwono. Tidak hanya Agung, ada empat nama lain yang kini juga terpampang di jajaran direksi yang membawahi moda transportasi TransJakarta ini.

Baca Juga: Tandatangani MoU, TransJakarta dan MRTJ Siap Integrasikan Moda Transportasi Berbasis Massal

Berdasarkan pantauan langsung KabarPenumpang.com pada acara “Temu Jurnalis” yang digelar oleh PT Transportasi Jakarta, Selasa (11/12/2018), adapun nama lain yang muncul di jajaran direksi PT Transportasi Jakarta adalah Achmad Izzul Waro sebagai Direktur Pelayanan dan Pengembangan dan untuk Direktur Keuangan PT Transportasi Jakarta kini dijabat oleh Welfizon Yuza.

“29 Oktober kemarin, saya diperintahkan Pak Anies (Gubernur DKI Jakarta) untuk jadi direktur TransJakarta, alasannya hanya satu, yaitu untuk integrasi (antarmoda),” ujar Agung.

Tidak bisa dipungkiri, isu integrasi antarmoda ini memang tengah dimatangkan oleh sejumlah perusahaan penyedia layanan transportasi. Salah satu yang dapat dijadikan patokan integrasi antarmoda adalah dari sistem pembayarannya. Nah, mungkin beberapa dari Anda sudah ada yang kenal dengan JakLingko. Bagi yang belum tahu, JakLingko adalah kartu integrasi pembayaran yang dapat digunakan oleh multi moda. Jadi cukup gunakan JakLingko untuk bayar bea TransJakarta dan MRT Jakarta kelak.

“Integrasi punya beberapa faktor, salah satunya adalah sistem pembayaran, seperti sudah jadi ciri khas,” terang Direktur Pelayanan dan Pengembangan, Izzul Waro.

Masifnya pembangunan di sektor transportasi Jakarta kerap kali menimbulkan stigma miring di masyarakat. Tidak sedikit dari mereka yang beranggapan bahwa antarmoda transportasi adalah pesaing yang saling unjuk gigi untuk merebut hati penumpang.

“Stigma persaingan antarmoda masih berkembang di masyarakat, padahal tidak, kita saling support satu sama lain,” tandasnya.

Baca Juga: Percayakan Produk Eropa Ketiga Kalinya, TransJakarta Resmi Gunakan Sasis Volvo

Karena pada dasarnya, para penyedia layanan transportasi berbasis massal di Jakarta punya satu tujuan yang jelas dan senada – memerangi kemacetan yang kian hari semakin parah. Di sisi lain, Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta, Daud Joseph mengatakan siap menjangkau semua wilayah yang hingga saat ini masih belum dijamah oleh TransJakarta.

“Kami siap meng-cover setiap wilayah di Jakarta, semua daerah akan kita operasikan TransJakarta,” jelasnya singkat.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru