Selama ini, traveler atau penumpang pesawat pada umumnya tahu bahwa hanya ada tiga jenis tiket; kelas ekonomi, bisnis (business class), dan kelas satu (first class); ditambah satu jenis lain yang belakangan menjadi umum, kelas ekonomi premium. Di luar itu tentu banyak ragamnya sekalipun esensinya sama.
Baca juga: Tiket Pesawat Naik Sehari Setelah “Travel Bubble” Singapura-Hong Kong Diumumkan
Qatar Airways, misalnya, pada tiket kelas satu penerbangan internasional Airbus A380 miliknya, tiket termahal disebut sebagai First Class Apartment. Kompetitor Timur Tengah mereka, Etihad, lebih keren lagi, dengan sebutan The Residence Etihad untuk jenis tiket first class.
Akan tetapi, menyesuaikan kebutuhan perjalanan selama pandemi Covid-19 yang cenderung fleksibel, penuh ketidakpastian, dan biasanya tak membutuhkan banyak barang bawaan, belum lama ini jenis tiket baru pun muncul, yaitu business light.
Bukan hanya sekedar penamaan, business light didesain memang benar-benar berbeda dan tepat jika disebut jenis tiket baru. Jenis tiket ini didesain khusus untuk para traveler yang ingin bepergian dengan harga terjangkau, tanpa bagasi kargo dan hanya berupa bagasi jinjing di dalam kabin, sambil merasakan nyamannya duduk di kursi kelas bisnis.
Adapun fasilitas kelas bisnis lainnya, seperti perubahan reservasi, refund, layanan prioritas bandara, akses lounge, dan WiFi on-board atau dalam pesawat tidak termasuk ke dalam layanan tike business light. Kendati demikian, penumpang yang memiliki tiket business light tetap bisa mendapatkan travel ekstra jika dibutuhkan.
Selain tiket business light, jenis tiket lain juga diperbarui, seperti ekonomi light, klasik, dan flex, serta business light, klasik, dan flex. Meski sama-sama berjenis ‘light’, business light dan ekonomi light tentu berbeda. Penumpang kelas ekonomi light dimungkinkan untuk upgrade ke business light dengan tambahan uang ataupun point.
Sedangkan tiket ekonomi/business klasik dan ekonomi/business flex lebih kepada fleksibilitas para penumpang. Ekonomi/business klasik memungkinkan penumpang mengubah tanggal dan nama yang tertera di tiket, termasuk bagasi terdaftar, dengan dikenai sedikit biaya tambahan dan tidak diperbolehkan refund tiket.
Adapun kelas ekonomi/business flex, serupa dengan klasik. Perbedaannya, penumpang di kelas ini dimungkinkan untuk refund tanpa dikenai biaya sepeserpun oleh Finnair, begitu laporan worldairlinenews.com.
Baca juga: Inilah Sebab Harga Tiket Kereta di Eropa Bisa “Bersaing” dengan Tiket Pesawat
Inovasi jenis tiket baru oleh Finnair ini tentu sangat brilian dalam membaca keinginan penumpang dalam bepergian di masa pandemi virus Corona. Jenis tiket ini juga cocok untuk diterapkan di rute internasional maupun domestik.
Di Indonesia, maskapai-maskapai dalam negeri mungkin tak ada salahnya meniru sambil memodifikasinya, mengingat tujuan dari diadakannya jenis tiket baru itu dan perubahan jenis tiket yang ada serupa dengan kondisi yang ada. Apalagi, seluruh maskapai di Indonesia, khususnya Garuda Indonesia -yang tengah terancam bangkrut- bisa dibilang fokus pada penerbangan domestik untuk saat ini.