Siapa sangka perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) akhirnya sudah seabad alias 100 tahun melayani operasionalnya di wilayah Jabodetabek. Sejak saat itu KRL Commuter Line, pertama kali beroperasi di Indonesia pada 6 April 1925 dengan nama Elektrische Staatsspoorwegen yang dikelola oleh perusahaan milik pemerintah Hindia Belanda, yaitu Staats Spoorwagen (SS).
Tepat pada 6 April 2025 atau beberapa hari lalu adanya aktivitas kunjungan para pecinta kereta api mengunjungi salah satu bangunan bersejarah di area PLTA Ublug yang berada di wilayah Sukabumi.
Nah, Kali pertama elektrifikasi, diterapkan untuk lintas Tanjungpriok- Meester Cornelis (Jatinegara). Proyek yang dimulai tahun 1923 ini selesai pada 24 Desember 1924. Listrik selanjutnya mengalir ke Gardu Induk Ancol dan Jatinegara. Sementara listrik dari PLTA Kracak juga mendukung suplai LAA lintas Manggarai-Bogor melalui Gardu Induk Depok dan Kedungbadak (Bogor).
Dilansir dari laman IRPS bahwa PLTA Ubrug adalah satu dari dua PLTA yang dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk mengalirkan listrik guna operasional kereta listrik di Jakarta, dahulu Batavia. PLTA ini dibangun mulai 1919 dan beroperasi sejak 1923, mengalirkan listrik 70 kilovolt menuju gardu yang dibangun di Bogor, Depok, Jatinegara, dan Ancol.
PLTA Ubrug adalah PLTA yang menyuplai listrik untuk rute Tanjung Priok-Jatinegara yang merupakan rute pertama kereta listrik di Indonesia yang diresmikan pengoperasiannya oleh anak usaha dari perusahaan kereta api pemerintah kolonial Hindia Belanda, Staatsspoorwegen, yaitu Electrische Staatsspoorwegen pada 6 April 1925.

Pembangunan jaringan kereta listrik di Batavia dilakukan mulai 1924, dengan uji coba jaringan kereta listrik mulai 24 Desember 1924. Pada 1 Maret 1925, jaringan elektrifikasi sudah siap dioperasikan. Saat pengoperasiannya pada 6 April 1925, kereta listrik di Batavia terdiri dari lokomotif listrik untuk menghela KA ekspres dan KA barang, serta KRL untuk angkutan komuter.
Sejak saat itu, kereta listrik menjadi sistem transportasi yang modern dan bersih dari dulu, kini, dan nanti, yang selalu menjadi andalan masyarakat di sekitar wilayah yang dilewatinya. Kereta listrik terus berbenah dan memperluas jaringannya agar menjangkau masyarakat lebih luas, serta menumbuhkan kecintaan dari masyarakat kepada kereta listrik.
Kejutan Spesial Rayakan 100 Tahun Operasional KRL
April 2025 ini memang menjadi momen bersejarah untuk perjalanan KRL yang sudah menginjak usianya satu abad. Namun ternyata pada genap 100 tahun ini rencananya akan menjalankan rangkaian kereta spesial yang bakal menjadi ikonik kejayaan KRL pada waktu jaman Kolonial Belanda dulu. Informasi yang sempat ramai di media sosial akan ada rangkaian khusus menggunakan lokomotif listrik pertama yang nantinya kembali akan di sayembarakan pada festival perayaan 100 tahun perjalanan KRL.
Ya, Lokomotif listrik ESS 3200 dengan julukan “bonbon” ini merupakan lokomotif listrik produksi pabrik Werkspoor yang pernah melayani jalur Batavia hingga ke Buitenzorg. Dan nantinya akan dijalankan bersamaan dengan rangkaiam 2 unit kereta Djoko Kendil. Untuk rute masih dalam pembahasan.
Meskipun begitu kemungkinan rute yang dijalankan masih sama yaitu Jakarta Kota – Kampung Bandan – Ancol – Tanjung Priok. Selain rangkaian tersebut, nantinya juga akan dijalankan KRL dengan livery Jalita yang menggunakan seri 8518. Saat ini KRL tersebut masih aktif sebagai perjalanan reguler lintas Jakarta Kota – Bogor pp. Untuk tanggal pelaksanaan acara masih menunggu info lanjut dari pihak KAI. Kita tunggu saja, ya.
“Bon Bon,” Mengenal Legenda Lokomotif Listrik Pertama di Indonesia