Perancis menjadi salah satu episenter virus corona terbesar di dunia, bersama Italia dan Amerika Serikat. Bahkan, negara yang dipimpin Presiden Emmanuel Macron sempat begitu mencekam dengan jumlah kematian akibat virus Cina mencapai hampir 1.000 orang per hari. Tak heran, bila beberapa wilayah di Perancis sangat kewalahan, khususnya di bagian Timur Perancis.
Baca juga: Italia ‘Ekspor’ Pasien Corona ke Jerman Pakai Pesawat Militer Airbus A310
Dikutip dari laman npr.org, hampir seluruh rumah sakit di wilayah Timur Perancis dilaporkan tak lagi mampu menampung pasien corona. Di saat yang bersamaan, rumah sakit lainnya di bagian Barat cukup lengang dan juga memiliki peralatan medis yang tak kalah dengan di wilayah Timur. Oleh karenanya, otoritas setempat memutuskan untuk mengirim pasien ke wilayah-wilayah minim kasus corona dengan kereta cepat atau Train à Grande Vitesse (TGV) untuk membantu proses perpindahan pasien corona.
Kereta berkecepatan tinggi yang melewati situs-situs bersejarah Perang Dunia I, melalui Loire Valley hingga mengakhiri perjalanan di Angers, sekitar 200 mil Barat Daya Paris itu mengangkut 20 pasien COVID-19 yang kritis. Pasien-pasien tersebut dipindahkan dari wilayah Strasbourg, tak jauh dari perbatasan Perancis-Jerman, atau berjarak sekitar 5 jam perjalanan atau 500 mil.
Sekalipun melaju dengan kecepatan tinggi, mencapai 185 mil per jam, TGV diklaim tetap nyaman untuk mengangkut pasien kritis. Bahkan, dari sisi kenyamanan, TGV masih lebih baik dibanding helikopter. Oleh karenya, bila diperlukan, tim medis dapat melakukan perawatan darurat dengan tenang tanpa diganggu oleh guncangan.
Namun, tak seperti di India yang menyulap kereta menjadi fasilitas karantina bagi masyarakat yang terpapar corona, secara teknis, kabin di dalam gerbong tidak banyak berubah. Sebanyak 20 pasien corona hanya diletakan di atas tandu sederhana yang menjulang di antara dua kursi TGV. Agar tidak bergeser, tandu tersebut diikat ke kursi.
Kemudian, karena mayoritas pasien corona yang dipindahkan adalah pasien dengan kategori berat, TGV juga diawasi oleh enam petugas medis dan dibekali dengan ruang gawat darurat, lengkap dengan ventilator dan oksigen, bila selama dalam perjalanan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Dari Kode QR Hingga Media Sosial, Inilah Empat Cara Cina Lacak Covid-19
“Wilayah Timur sekarang berada di puncak gelombang. Setiap daerah akan mengalami hal ini dalam beberapa minggu mendatang, tetapi pada waktu yang berbeda. Saat ini, idenya adalah untuk memanfaatkan waktu jeda antar daerah dan untuk memindahkan pasien dari daerah yang sangat parah ke daerah yang kurang terdampak,” kata Dr. Lionel Lamhaut, penanggungjawab misi pemindahan pasien tersebut.
Akan tetapi, selain TGV, berbagai moda transportasi lainnya juga dikerahkan Perancis, seperti kereta api, helikopter, jet, dan bahkan kapal perang nasional Perancis juga dikerahkan untuk meringankan beban rumah sakit yang padat dengan ratusan pasien dan tenaga medis keluar masuk hotspot virus Corona.