Demo keselamatan penerbangan atau safety briefing selalu ada di dalam setiap penerbangan penumpang komersial. Biasanya, peragaan alat keselamatan diperagakan oleh kru kabin yakni pramugari ataupun pramugara yang bertugas pada penerbangan di sepanjang lorong pesawat. Metode ini di Indonesia masih terus di praktekan oleh beberapa maskapai di Indonesia khususnya yang low cost carrier (LCC) atau penerbangan dengan biaya murah.
Berdasarkan regulasi, peragaan keselamatan penerbangan diharuskan pada penerbangan komersial. Karena keselamatan adalah hal terpenting dalam dunia penerbangan dan tidak ada toleransi ataupun kompromi dan tertuang dalam Undang-Undang No. 15/1992. Selain itu ini adalah program pemerintah Program Nasional Keamanan Penerbangan Sipil (National Civil Aviation Security Programme)
Apakah peragaan keselamatan di pesawat saat ini efektif? Bila ditelisik lebih lanjut, saat ini beberapa maskapai besar seperti Garuda Indoensia, Qatar, Singapore Airlines dan lainnya sudah mengganti metode peragaan keselamatan secara manual dengan video menarik yang ditampilkan melalui monitor yang ada dihadapan para penumpang.
Dari pengamatan yang dilakukan KabarPenumpang.com, penggunaan video ini membuat kinerja kru kabin lebih efisien. Dimana, kru kabin bisa memberikan dan memiliki waktu yang lebih untuk melayani penumpang.
Pelayanan yang biasanya dilakukan adalah kru kabin bisa membereskan barang-barang yang belum tersusun rapi di kabin, memberikan permen, makanan, minuman, handuk hingga selimut untuk para penumpang. Tetapi hal ini hanya bisa diberikan pada maskapai dengan layanan penuh dan video yang diputar biasanya sudah menjelaskan secara detail tentang peragaan keselamatan dalam penerbangan.
Namun, untuk maskapai dengan biaya penerbangan murah, video tak bisa ditampilkan karena tidak ada layar monitor untuk menampilkannya. Sehingga para kru kabin haruslah memperagakan tentang keselamatan penerbangan secara detil dan membuat kru kabin menjadi kurang efisien dalam pelayanan kepada penumpang.
Sayangnya, banyak penumpang yang tidak menyimak dengan baik pergaan keselamatan penerbangan. Kalaupun ada, mereka hanya memperhatikan kru kabin yang cantik atau tampan, bukan cara peragaannya. Tetapi, bila penumpang masih belum mengerti dengan penggunaan alat keselamatan penerbangan, waktu pramugari bisa lebih mudah untuk menjelaskan perlahan.