Monday, November 25, 2024
HomeDomestik'Penyakit Menahun,' Boeing Dinilai Kurang Transparan di Setiap Kecelakaan

‘Penyakit Menahun,’ Boeing Dinilai Kurang Transparan di Setiap Kecelakaan

Tragedi jatuhnya Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air pada Oktober 2018 silam yang disusul oleh Ethiopian Airlines lima bulan berselang tentu masih meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat korban yang ditinggalkan. Sikap Boeing yang seolah tidak serius dalam menyantuni keluarga korban menjadi salah satu pemicu aksi penuntutan kepada pihak perusahaan.

Baca Juga: Inilah Alasan, Mengapa Boeing Menggunakan Angka 7 di Produk Jet Komersialnya

Dua kecelakaan yang menewaskan setidaknya 346 orang ini tentu menjadi faktor kuat yang melatarbelakangi merosotnya nilai saham dari perusahaan, hingga hilangnya kepercayaan dari pihak maskapai dan penumpang. Ya, ‘pekerjaan rumah’ Boeing tidaklah mudah di sini, dimana perusahaan harus melakukan perbaikan pada sistem Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) – yang dipercaya sebagai biang kerok dari jatuhnya dua varian 737 MAX 8, mendapatkan sertifikasi dari Federal Aviation Administration (FAA) agar varian di atas bisa kembali mengudara, dan satu yang paling penting, mengembalikan kepercayaan pihak maskapai dan penumpang.

Salah satu tuntutan pihak keluarga sebenarnya tidaklah terlalu sulit, yaitu meminta agar pihak Boeing lebih transparan lagi dalam mengungkapkan kasus kecelakaan yang melibatkan armadanya. Sebenarnya, tuntutan semacam ini sudah direkomendasikan oleh eks ketua dari National Transportation Safety Board (NTSB), Jim Hall. Ya, Jim bukan kali ini saja menetaskan rekomendasi semacam ini, melainkan sudah sejak tiga dekade ke belakang, dimana pada 12 Agustus 1985, Boeing 747 milik Japan Airlines Flight 123 jatuh di Gunung Takamagahara akibat kesalahan struktural pesawat.

“Menurut saya, Boeing tidak transparan mengungkapkan informasi faktual terkait suatu kecelakaan,” ujar Jim, dikutip KabarPenumpang.com dari laman washingtonpost.com (28/10).

Menanggapi pernyataan dari Jim tadi, pihak Boeing melalui juru bicaranya, Gordon Johndroe mengamini statemen tersebut.

“Kami tahu kami harus lebih transparan tentang informasi (terkait kecelakaan),” ucap Gordon.

“Boeing telah berkoordinasi secara maksimal dengan investigator kecelakaan guna mengetahui penyebab utama dari suatu kecelakaan, dan kami berkomitmen untuk membagikan data yang kami peroleh guna mendukung peningkatan keselamatan di bidang transportasi,” sambungnya.

Baca Juga: Beberapa Hal Yang Terlupakan dari Nama Besar Boeing

Jika ditelisik lebih dalam lagi, Boeing memang tidak secara gamblang menyebutkan penyebab kecelakaan dari 737 MAX 8 hingga saat ini, dan mereka selalu mengatakan untuk memperbaiki kesalahan agar varian terkait bisa kembali mengudara.

Akankah Boeing lebih transparan kedepannya?

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru