Boeing 737-800 dengan nomer penerbangan GA854 rute Surabaya – Singapura pada Minggu pagi, 15 Mei 2019, sontak harus melakukan pendaratan di Bandara Soekarno-Hatta. Aksi pengalihan pendaratan (divert flight) ini terpaksa dilakukan pilot lantaran ada penumpang yang mengalami sesak nafas sesaat pesawat tinggal landas dari Bandara Juanda, Surabaya.
Baca juga: Penumpang Lion Air JT-996 Rute Makassar-Kendari Melahirkan di Kabin Pesawat
Dikutip dari beberapa sumber, penumpang yang diketahui duduk di kursi kelas ekonomi nomer 22H mengalami sesak nafas. Direktur Operasi Garuda Indonesia, Capt Bambang Adisurya Angkasa mengungkapkan, pesawat rute Surabaya-Singapura itu terpaksa harus mengalihkan pendaratan di Jakarta karena alasan kemanusiaan.
Selanjutnya, awak kabin kemudian melaporkan peristiwa tersebut kepada pilot in command yang kemudian memutuskan melakukan divert flight ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang. Pesawat pun berhasil mendarat tepat pada pukul 09.15 WIB.
Namun sayang, sesampainya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta tersebut, penumpang yang mengalami sesak nafas langsung mendapatkan pertolongan pertama dan dibawa ke KKP Pusat Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Penumpang tersebut meninggal dunia setelah mendapatkan pertolongan pertama di KKP Pusat Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Baca juga: Seorang Pria Oleskan Tinja di Dua Toilet, United Airlines Terpaksa Mendarat Darurat
Divert flight diputuskan dilakukan karena mempertimbangkan kondisi penumpang yang perlu mendapatkan pertolongan medis segera. Capt Bambang mengapresiasi putusan cepat sang pilot dan menjelaskan bahwa peristiwa divert flight tersebut merupakan wujud komitmen maskapai dalam mengedepankan keselamatan penumpang dalam ranah operasional penerbangan.