Wednesday, July 3, 2024
HomeAnalisa AngkutanPensiunan Pesawat Boeing 747 British Airways Disulap Jadi Tempat Dugem

Pensiunan Pesawat Boeing 747 British Airways Disulap Jadi Tempat Dugem

Ide menyulap atau memodifikasi pesawat purna tugas bisa beragam. Ada yang dijadikan hotel, tempat tinggal, sampai restoran. Tetapi, lain halnya di Inggris. Di Negeri Ratu Elizabeth, pesawat purna tugas, dalam hal ini pesawat Boeing 747 disulap jadi tempat dugem atau tempat dansa.

Baca juga: Rongsokan Pesawat Disulap Jadi Mobil RV Seharga Rp400 Jutaan, Modifikasi Butuh 36 Tahun

Bisnis pesawat purna tugas lama-kelamaan semakin diminati. Sebab, 6.000 pesawat dalam 20 tahun mendatang akan mencapai akhir jam terbangnya. Lantas pesawat tua dibuang ke mana? Sebagian mungkin bakal dibuang ke kuburan pesawat di Gurun Mojave dan kuburan pesawat lainnya, sebagian lagi dimodifikasi, didaur ulang, dan dibuat jadi barang berharga.

Melihat hal itu, riset di Eropa coba mencari teknik pembuangan yang paling ekonomis dan ramah lingkungan. Hal itu dikarenakan pesawat dibuat dari 60 persen alumunium, 15 persen baja, 10 persen logam berharga mahal seperti titanium. Jadi, terlalu sayang untuk dibuang begitu saja, selain untuk menyelamatkan lingkungan.

Valliere Aviation, salah satu raksasa daur ulang pesawat tua di Eropa, mengerti betul betapa menggiurkannya pesawat tua.

Biasanya pesawat tua dihancurkan, dibersihkan dari komponen radioaktif sesuai panduan hijau Eropa, diklasifikasikan, dan diteliti bagian mana saja yang masih bisa dipertahankan, seperti suku cadang berharga, roda pendaratan, mesin, dan peralatan avionik.

Semua itu untuk dijual kembali di pasar suku cadang internasional. Namun, itu bukan bisnis satu-satunya. Di Eropa, tepatnya di Jerman, pesawat purna tugas dibongkar dan dijadikan souvenir atau gantungan kunci oleh Aviationtag. Namun, di Inggris, pesawat purna tugas disulap menjadi tempat pesta.

Dilansir flyingmag.com, sebelum dibeli seharga US$1,30 oleh Suzannah Harvey, CEO Bandara Cotswold, Inggris, pesawat Boeing 747 British Airways yang sudah purna tugas pada tahun 2019 hanya menjadi barang rongsok. Itu mengapa pesawat dibeli dengan harga sangat murah. Karena memang kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

Usai dibeli pada Oktober tahun 2020, transformasi besar-besaran pun dilakukan. Selama 14 bulan, pesawat dirombak sedimikian rupa. Kompartemen bagasi dan kursi dicopot. Sebagai gantinya, bar, meja koktail, lantai dansa, dan bola atau lampu disko pun dipasang.

Selain itu, renovasi atau modifikasi pesawat juga meliputi pondasi beton untuk dudukan pesawat dan instalasi listrik. Seluruhnya menghabiskan dana sebesar US$671.000 atau Rp9 miliar (kurs 14.385). Cukup besar dari harga belinya.

Akan tetapi, investasi sebesar itu bukan tak mungkin akan kembali dalam waktu cepat. Pasalnya, tak lama setelah dibuka, pesawat Queen of the Skies yang disulap menjadi tempat dugem, tempat dansa, atau tempat pesta itu pun langsung full booked sampai awal Maret mendatang dengan tarif terendah sebesar US$1.300 per jam.

Tarif lebih mahal dimungkinkan jika pelanggan menggunakannya untuk pesta pernikahan. Untuk sewa tempat pernikahan selama 24 jam, tarifnya sebesar US$16.000.

Baca juga: (Video) Boeing 747 British Airways Tiba-tiba Terbakar Saat di Bandara

“Ini merupakan proses yang panjang untuk benar-benar membuatnya aman untuk dilihat publik, karena pesawat ini dirancang untuk berada di udara,” kata Harvey kepada CNN International.

“Satu masalah yang masih belum bisa kami pecahkan adalah membuat sistem toilet bekerja,” lanjutnya. “Kami berharap bahwa kami akan mengatasi masalah itu dalam enam bulan ke depan atau lebih. Tetapi saat ini, kami memiliki unit toilet yang sangat mewah yang ditempatkan di luar,” tutupnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru