Setelah sukses menorehkan sejarah baru di bidang aviasi dengan Sunrise Project-nya, kini tersiar kabar bahwa Qantas telah menolak proposal yang diajukan Airbus dan Boeing yang menawarkan pesawat baru yang dapat terbang non-stop dari Sydney dan Melbourne ke New York dan London. Ya, proposal untuk pengadaan pesawat jenis baru yang diajukan oleh dua produsen pesawat ini dinilai Qantas masih terlalu mahal dan alih-alih menuai untung dari pengadaan rute ini, yang ada pihak maskapai malah akan merugi.
Baca Juga: Setelah Persiapan Ekstra, Qantas Sukses Lakoni Penerbangan Non-Stop Sydney-New York
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman traveller.com.au (20/11), pihak Qantas sendiri rencananya akan membuat keputusan terkait apakah rute Sunrise Project ini akan dioperasikan atau tidak pada akhir tahun 2019 ini – termasuk keputusan tentang moda apa yang akan digunakan pada rute penerbangan non-stop terjauh ini, apakah Boeing 777-8X atau Airbus A350-100ULR.
Sebenarnya tawaran untuk moda khusus ini sudah datang sejak bulan Agustus lalu, namun pada Selasa (19/11) kemarin, pihak Qantas mengirimkan kembali kedua moda ini ke masing-masing perusahaan dengan nota perbaikan yang tersemat.
“Kami telah meminta untuk menilik kembali moda yang mereka ajukan, karena masih ada celah di sana,” ujar chief executive Qantas International, Tino La Spina.
“Jadi kita harus sabar menunggu untuk melihat apa yang dilakukan oleh mereka (Airbus dan Boeing),” sambungnya.
La Spina juga menambahkan bahwa Qantas telah meminta kedua produsen pesawat untuk tidak hanya mempertimbangkan masalah harga, melainkan juga jaminan dan ketentuan untuk menangani skenario “bagaimana jika…”.
Baca Juga: “Sunrise Project,” Qantas Bakal Sabet Gelar Penerbangan Langsung Terlama di Dunia
“Pesawat ini akan berada di armada selama 20 tahun ke depan dan kami ingin menutup beragam kemungkinan (kerusakan) … memastikan bahwa pesawat itu masih terbukti andal di masa depan,” katanya.
Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama, uji coba penerbangan Sunrise Project yang menghubungkan Sydney dengan New York yang terpaut jarak 16.200 km ini ditempuh dalam waktu 19 jam 16 menit dengan menggunakan Boeing 787-9 Dreamliner pada minggu ketiga bulan Oktober kemarin.