Monday, November 25, 2024
HomeBandaraPembukaan Bandara Changi, 'Hidup Mati' Bagi Penerbangan dan Wisata Singapura

Pembukaan Bandara Changi, ‘Hidup Mati’ Bagi Penerbangan dan Wisata Singapura

Ketika perjalanan kembali pulih dari masa pandemi, Singapura memprioritaskan pembukaan kembali perbatasannya tahun ini. Tak hanya itu, pemerintah Negeri Singa ini pun kembali memperkuat posisi Bandara Changi sebagai hub internasional.

Baca juga: Kalau ke Bandara Changi Jangan Lupa Coba Glamour Camping

“Misi kami tahun ini bukan untuk memaksakan pemulihan tajam sektor penerbangan ini, tetapi untuk beradaptasi dengan normal baru, untuk membuka kembali dengan aman dan membangun kepercayaan, untuk menguji konsep yang bisa diterapkan dan untuk memperkuat keyakinan bahwa Bandara Changi akan tetap ada. hub udara internasional pasca-Covid-19,” kata Menteri Transportasi Ong Ye King yang dikutip KabarPenumpang.com dari laman executivetraveller.com (9/3/2021).

Dia mengatakan, Singapore Airlines saat ini penting dan gelembung perjalanan akan menjadi kunci dalam membangun kembali industri penerbangan dan ekonomi karena vaksinasi di seluruh dunia menurunkan tingkat infeksi. Hal ini juga mendorong negara-negara untuk membuat pengaturan seperti itu.

“Jika kita kehilangan SIA atau kita kehilangan Bandara Changi, kehidupan di Singapura tidak akan pernah sama lagi,” kata Ong.

Ong menambahkan, krisis virus Corona sangat akut untuk industri penerbangan Singapura. Ini karena perjalanan internasional telah terpukul begitu keras dan tidak adanya pasar domestik. Untuk diketahui, Changi menangani 11,8 juta penumpang pada 2020, turun dari sekitar 60 juta pada tahun-tahun sebelumnya.

Singapore Airlines, kebanggaan besar negara kota lainnya, telah mengalami rekor kerugian, memangkas ribuan pekerjaan dan berlomba-lomba mengumpulkan dana melalui rights issue dan cara lain. Singapura telah mencoba membuka kembali perbatasanya dengan membentuk pengaturan perjalanan khusus dengan beberapa negara seperti Selandia Baru dan Vietnam.

Bahkan pembukaan yang harusnya sudah terjadi, batal pada bulan lalu terhadap Jerman, Malaysia dan Korea Selatan serta Hong Kong pada November lalu. Ingin membuka perbatasannya sedikit saja, Singapura memperkenalkan program bernama Connect @Changi yang memungkinkan orang memasuki pulau untuk tujuan bisnis dan resmi tanpa harus karantina, asalkan mereka tinggal di fasilitas seperti gelembung di dekat Bandara Changi untuk durasi kunjungan mereka.

Baca juga: Bandara Changi Geger, Petugas Kebersihan di Terminal 3 Positif Covid-19

“Dalam penerbangan, ini adalah pertempuran seumur hidup kita. Hal terburuk yang harus dilakukan sekarang bahkan tidak mencoba. Itu berarti menyerah pada pertarungan,” kata Ong.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru