Pembelian tiket kereta api kini sudah dimudahkan karena bisa secara online melalui aplikasi travel online ataupun milik PT KAI yakni KAI Accsess. Meski begitu mudahnya membeli, tetapi tidak dengan pembatalan atau pengubahan waktu berangkatnya.
Baca juga: Mau Membatalkan atau Merubah Jadwal Tiket Kereta Api? Baca Ini Dulu Ya!
Ini membuat para penumpang banyak yang tidak nyaman termasuk KabarPenumpang.com sendiri yang merasakannya. Sebab cukup lama waktu terbuang saat mengantri pembatalan tiket tersebut karena dipanggil sesuai nomor urut oleh petugas loket sekitar satu sampai dua jam waktu menunggu nomor antrian untuk pembatalan tiket tersebut.
Terkait masalah pembatalan tiket ini, KabarPenumpang.com kemudian menghubungi VP Pulic Relation PT KAI Agus Komarudin yang mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan development aplikasi pembatalan dan re-route secara online. “Mudah-mudahan dalam tahun ini juga bisa kami siapkan untuk di launching,” ujar Agus yang dihubungi KabarPenumpang.com, Selasa (10/7/2018).
Dia mengatakan, pihaknya harus sangat hati-hati mengingat sistem tersebut cukup kritis karena menyangkut pembayaran sejumlah uang yang di kirimkan ke rekening masing-masing penumpang. Agus menegaskan, adanya opsi atau pembatalan dan re-route tiket penumpang tersebut bukanlah persolan teknologi, sehingga banyak pertimbangan yang harus dipikir secara cermat oleh pihaknya sebelum menggulirkan kebijakan tersebut.
“Untuk teknologi, sistem IT kami tak ada masalah. Sistemnya mendukung kok, tapi ada faktor lain yang jauh lebih prioritas yang perlu dipertimbangkan secara mendalam dibanding persoalan teknologi,” kata Agus.
Salah satunya terkait masalah percaloan, dimana PT KAI mengkhawatirkan pembatalan tiket secara online dimanfaatkan sehingga percaloan kembali mencuat kepermukaan. Sehingga pihak KAI menginginkan hal tersebut benar-benar di antisipasi.
Baca juga: Mencapai 64%, Jalur Pembelian Tiket PT KAI Mayoritas via Online
“Kalau KAI kan perlu observasi berbagai kemungkinan, terutama dalam meminimalisir atau menghapus praktek percaloan. Riskan bagi kami mendapat banyak keluhan, makanya kami terus berpikir skema terbaiknya,” tegasnya.
Agus menambahkan, karena sulit ditembus calo maka sempat beredar tiket palsu dan KTP palsu yang dijual saat angkutan Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Ini membuat penumpang menjadi korban percaloan. Berikut ini ada beberapa stasiun tempat pembatalan tiket, Stasiun Serang, Rangkasbitung, Jakartakota, Gambir, Pasar Senen, Bogor,Bekasi, Cikampek.