Memang, pekerjaan menjadi seorang pramugari dan awak kabin adalah membantu penumpang, tetapi bagaimana bila saat membantu penumpang justru dilecehkan? Baru-baru ini seorang pramugari maskapai EVA yang didukung serikat pekerja mengeluh karena maskapai tersebut gagal menghalangi penumpang dengan masalah yang sama. Sebab, pramugari itu dan beberapa lainnya mengalami hal yang mungkin tidak diingankan oleh awak kabin lainnya.
Baca juga: Bocah Dimasukkan dalam Bagasi Kabin, Foto Pria ini Menjadi Viral
KabarPenumpang.com mengutip laman boingboing.net (21/1/2019), dia mengatakan memahami dengan benar kesulitan menggunakan toilet pesawat yang kecil dan cukup sempit tersebut. Bahkan setiap penumpang pun tidak perlu malu jika membutuhkan bantuan saat berada di dalam toilet.
Namun, bila bantuan tersebut masih bisa ditolerir mungkin tidak masalah. Tetapi bagaimana jika penumpang meminta hal yang tidak seharusnya dilakukan dan merasa dilecehkan? Pramugari yang tidak disebutkan namanya tersebut bersama dengan serikat penerbangan Taoyuan mengatakan, saat dirinya bertugas seorang pria dengan berat badan berlebih dan duduk di kursi roda membutuhkan bantuan untuk ke toilet setelah dua jam penerbangan.
Pria tersebut meminta pramugari itu dan dua awak kabin lainnya untuk membantu melepaskan pakaian dalam karena dirinya tidak dapat melakukannya sendiri.
“Saya merasa bahwa sebagai pramugari, melepaskan pakaian dalam penumpang berada di luar ruang lingkup tanggung jawab saya,” ujar pramugari tersebut.
Saat ketiganya sedang bertugas, tidak ada awak kabin pria sama sekali sehingga mereka mencoba menutupi alat kelamin pria tersebut dengan selimut saat melepas pakaian dalamnya. Pramugari tersebut mengaku, saat mereka melakukan itu, penumpang menepisnya dan dengan sengaja menjatuhkan selimut serta memperlihatkan kemaluannya.
Dia juga menuntut agar pintu toilet tidak ditutup karena dia tidak bisa bernapas. Untungnya para awak kabin berhasil menutup pintu dan ketika pria gemuk tersebut selesai dirinya menolak untuk pergi dari toilet kecuali para pramugari tersebut membatu dirinya untuk membersihakan bagian bawahnya.
Awalnya para pramugari tersebut menolak, tetapi mengingat penumpang lain yang akan menggunakan toilet maka kepala kabin akhirnya melakukan yang diminta pria tersebut. Saat pramugari membantunya, pria tersebut mulai membuat suara erangan dan berkata ‘lebih dalam’.
Baca juga: Sebelum Seperti Sekarang, Dulu Toilet Pesawat Gunakan Ember untuk Tampung Limbah Penumpang
Karena hal tersebut, serikat pekerja mengatakan, insiden ini adalah pelecehan seksual dan meminta agar EVA menuntut penumpang yang sudah menyebabkan masalah tersebut. Tak hanya itu, ternyata penumpang gemuk tersebut sempat buang air besar dipakaian dalamnya dalam penerbangan sebelumnya yakni Mei 2018 kemarin.
Tetapi meski begitu pihak maskapai EVA bahkan tidak memasukkan pria tersebut dalam daftar hitam dan membuat awak kabin berhadapan untuk berurusan dengan pria itu setiap terbang dengan maskapai.