Lombok, salah satu pilihan destinasi para pelancong untuk melepaskan penat dari pekerjaan dan sesaknya ibukota. Berada di Nusa Tenggara Barat, untuk sampai ke Lombok tak hanya bisa menggunakan pesawat, tetapi dengan bus yang nantinya menyeberang lain dengan kapal ferry.
Baca juga: Pelabuhan Bojonegara, Mungkinkah Jadi “Pesaing” Pelabuhan Ferry Merak?
Bila menggunakan kapal ferry, Pelabuhan Lembar menjadi jalur masuk pelancong. Biasanya yang melewati pelabuhan ini pelancong baik domestik maupun mancanegara yang berangkat dari Bali, lantaran salah satu jalur penyeberangan lainnya adalah PePelabuhan Lembar, Pintu Masuk Utama Pelancong di Lombok Baratlabuhan Kayangan di Lombok Timur.
Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, Pelabuhan Lembar berada di Lombok Barat dan jaraknya 20 km dari kota Mataram. Tak hanya melayani kapal ferry, Pelabuhan Lembar juga melayani kapal barang dari wilayah barat dan utara Lombok seperti Makassar dan Balii.
Untuk penyeberangan penumpang dengan kapal ferry, Pelabuhan Lembar memiliki dua dermaga dan satu untuk kapal barang. Pelabuhan Lembar sendiri dilengkapi dengan loket 24 jam, musolah dan ruang tunggu yang luas untuk kendaraan yang akan menyeberang.
Penyeberangan ke Lombok-Bali dilayani dengan frekuensi keberangkatan satu jam sekali dengan waktu tempuh normal selama 3-4 jam, kadang bisa lebih lama sampai lima jam, tergantung cuaca dan aktivitas bongkar-muat di dermaga. Pelabuhan Lembar sendiri bukanlah pelabuhan baru dan sudah dikenal sejak masa penjajahan Belanda untuk tempat bongkar muat perahu-perahu layar serta tempat berlindung kapal-kapal saat musim barat.
Awalnya pelabuhan ini berada di Ampenan, Mataram, tetapi kemudian Pelabuhan Pantai Ampenan dipindah ke daerah Lembar sejak 1977. Tahun 1993, dimana kala itu industri pariwisata NTB tengah berkembang, maka ada kegiatan angkutan penyeberangan cepat dari Lambar menuju Benoa, Bali (PP) menggunakan kapal cepat Hydro Foil dengan rata-rata penumpang per hari seratus orang.
Bahkan pada musim tertentu (November-Maret), Pelabuhan Lembar ramai dikunjungi kapal wisata asing dari mancanegara. Ini dikarenakan tunjangan dengan keluarnya kebijakan pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 30 November 1994 bahwa Pelabuhan Lembar telah ditetapkan sebagai daerah bebas visa kunjungan singkat.
Pelabuhan ini dioperasikan oleh PT ASDP dengan 36 kapal yang bersandar dan berlayar di pelabuhan tersebut. Kapal ini pun terdiri dari berbagai jenis kapasitas penumpang mulai dari 200 hingga 400 orang.
Berikut ini tarif penumpang hingga golongan kendaraan yang melalui Pelabuhan Lembar.
a. Tarif kendaraan roda 4 terdiri dari beberapa 4 jenis golongan :
• Golongan IVA : Rp917 ribu(Kendaraan mpv/suv atau sejenisnya).
• Golongan IVB : Rp827 ribu (Kendaraan pickup dan sejenisnya).
• Golongan VA : Rp1.780.000 (Kendaraan mini bus dan sejenisnya).
• Golongan VI : Rp3.010.000 (kendaraan bus/mobil besar dan sejenisnya).
b. Tarif kendaraan roda 2 terdiri dari 2 jenis golongan :
• Golongan II : Rp129 ribu (kendaraan roda 2 < 250 cc). • Golongan II : Rp250 ribu (kendaraan roda 2 > 250 cc ).
c. Tarif penumpang terdiri dari beberapa 2 jenis golongan :
• Golongan Dewasa : Rp46 ribu
• Golongan anak-anak : Rp29 ribu(diatas 5 tahun).
Baca juga: Mengenal Jalur Ferry dan Pelabuhan Tanjung Kapal, Urat Nadi Transportasi di Pulau Rupat
Sayang, nama besarnya perlahan akan digantikan pelabuhan internasional yang lebih besar yang tak jauh dari lokasinya saat ini, yaitu Pelabuhan Gili Mas. Setidaknya, Pelabuhan Lembar telah tercatat dalam sejarah sebagai salah satu pelabuhan tertua di Nusantara.