Selain pesawat dan awak kabin yang terdampak, ternyata kereta di Singapura (MRT) juga terkena imbasnya. Bahkan SMRT Corp dan penyedia layanan penerbangan SATS Ltd, bergabung dengan daftar perusahaan Singapura yang memotong bayaran di tengah wabah virus corona ini.
Baca juga: Terdampak ‘Badai’ Corona, Inilah Serangkaian Strategi Singapore Airlines Group untuk Bertahan
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman yahoo.com (27/2/2020), Neo Kian Hong, CEO Grup SMRT mengatakan, mengingat situasi menantang yang timbul dari wabah virus corona, SMRT menerapkan pengurangan gaji hingga lima persen per bulan dan pengurangan bonus 0,5 persen untuk staf manajemen tahun ini. Hong mengatakan, akan melanjutkan dengan upaya perekrutan yang direncanakan untuk Thomson-East Coast Line baru untuk melayani penumpang dengan lebih baik.
Selain itu, investor SMRT, yaitu Temasek mengatakan akan membekukan semua gaji serta kenaikan promosi dan sebagian memotong bonus tahunan untuk tim manajemen senior. Temasek juga meminta manajemen senior untuk mengambil pemotongan gaji sukarela hingga satu tahun.
“Secara terpisah, SATS pada 19 Februari telah menerapkan serangkaian langkah penghematan biaya seperti pemotongan gaji sepuluh persen untuk tim manajemen. Pekerja berusia 55 tahun ke atas diberi opsi pensiun dini secara sukarela, dan staf juga dapat meminta cuti sukarela yang tidak dibayar dan pekerjaan mereka tidak akan diganti,” kata juru bicara itu menambahkan.
“Epidemi virus corona telah menyebabkan penurunan tajam dalam volume penumpang dan kargo di seluruh Asia, berdampak pada aliran pendapatan untuk SATS. Oleh karena itu, kami mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi risiko dan dampak situasi pada bisnis kami dan orang-orang kami,” kata SATS dalam sebuah pernyataan.
SATS, SMRT dan CapitaLand adalah beberapa perusahaan portofolio di bawah Temasek. CapitaLand kemarin mengatakan akan menerapkan pembekuan pembayaran, mengatakan anggota dewan dan manajemen senior akan mengurangi biaya dan gaji pokok mereka mulai dari lima hingga 15 persen.
Baca juga: Cegah Virus Corona di Kabin, Inilah Sejumlah Langkah yang Dilakukan Maskapai Penerbangan
Singapore Airlines, mayoritas dimiliki oleh Temasek, mengatakan akan membekukan perekrutan untuk semua posisi petugas darat dan mengurangi kapasitas karena permintaan turun. Pada tanggal 26 Februari, jumlah kasus COVID-19 di Singapura adalah 93, di mana 62 di antaranya telah sepenuhnya pulih.
rugi bandar deh