Thursday, March 13, 2025
HomeBasis AplikasiPecah! Demo Ojol Tuntut Kenaikan Tarif di Makassar Bikin Lumpuh Perjalanan

Pecah! Demo Ojol Tuntut Kenaikan Tarif di Makassar Bikin Lumpuh Perjalanan

Lagi, ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan aksi demonstrasi mereka di depan kantor Gubernur. Mereka menuntut aplikator untuk merealisasikan Surak Keputusan (SK) Gubernur Sulsel Nomor 2559/XII/Tahun 2022 tentang kenaikan tarif ojek online.

Dirangkum dari berbagai laman sumber, pada demo tersebut, massa membawa perangkat aksi berupa mobil komando dan pengeras suara. Tak hanya itu, mereka juga membakar ban di tengah jalan.

“Mohon maaf perjalanan anda terganggu, kami menuntut hak driver online yang dirampas oleh aplikator,” tulis mereka dalam spanduk yang dibentangkan di tengah jalan dengan tagar #Gerobak.

Massa ojol ini juga memblokade jalan dari jalan Urip Sumoharjo menuju Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar dan sebaliknya. Sehingga arus lalu lintas menuju arah Jalan Perintis lumpuh total karena adanya demo ojol besar-besaran.

Kemacetan karena demo ini pun mengular hingga satu kilometer dan kendaraan tidak bisa melintas sama sekali.

“Kami datang di sini menuntut keadilan kami sebagai driver,” teriak seorang orator di atas mobil pikap.

Dalam orasinya, salah satu perwakilan demonstran, Takdir, menyatakan bahwa semua aplikator telah menandatangani berita acara untuk menjalankan SK Gubernur Sulsel terkait kenaikan tarif, yang seharusnya mulai berlaku sejak 27 Februari 2025.

Namun, hingga kini, kebijakan tersebut belum diterapkan.

“Poin utamanya yang dibawa di aksi kali ini adalah pengimplementasian SK Gubernur 2559. Kami meminta Pemprov Sulsel tegas terhadap aplikator terkait tarif sesuai keputusan yang telah disepakati. Jika aplikator tidak menjalankannya, maka sangat merugikan kami sebagai driver,” tegas Takdir.

Dalam SK tersebut, tarif batas bawah ojek online ditetapkan sebesar Rp5.444,22 per kilometer dari sebelumnya Rp3.700 per kilometer. Sementara tarif batas atas naik 15 persen menjadi Rp7.485,84 per kilometer, dari sebelumnya Rp6.500 per kilometer.

Tak hanya menuntut kenaikan tarif, para pengemudi ini juga mendesak agar Kepala Dinas Perhubungan Sulsel dicopot dari jabatannya. Mereka menilai Dishub Sulsel kurang tegas dalam mengawasi pelaksanaan regulasi tarif oleh aplikator.

Aksi ini diperkirakan akan berlanjut hingga malam hari, dengan massa berencana bertahan di depan Kantor Gubernur Sulsel hingga Gubernur Andi Sudirman Sulaiman (ASS) menemui mereka.

Pendapatan Ojek Online Melonjak Saat Libur Lebaran, Ini Skema Tarif dan Bonusnya

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru