Sunday, June 30, 2024
HomeBandaraPBB Beri Peringatan Keras Ke Korea Utara atas Jamming GPS di dekat...

PBB Beri Peringatan Keras Ke Korea Utara atas Jamming GPS di dekat Bandara Incheon

Otoritas penerbangan PBB (UN aviation authority) telah mengirimkan peringatan kepada Korea Utara atas gangguan sinyal GPS di dekat perbatasan antar-Korea tahun ini, setelah Seoul menuduh pemerintah Korea Utara membahayakan ratusan pesawat sipil. Organisasi Penerbangan Sipil Internasional atau International Civil Aviation Organization (ICAO) minggu lalu mengeluarkan resolusi yang mengutuk gangguan (jamming) GPS oleh Korea Utara antara tanggal 29 Mei dan 2 Juni 2024.

Baca juga: Otoritas Penerbangan Sipil Perancis Tuduh Rusia Ganggu Sistem Navigasi Berbasis Satelit

Dikutip NK News yang merujuk siaran pers Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, menyebut bahwa “Ini menandai pertama kalinya ICAO secara eksplisit mengidentifikasi Korea Utara sebagai pelaku gangguan sinyal GPS,” kata kementerian tersebut, seraya mencatat bahwa ICAO sebelumnya menangani gangguan tersebut pada tahun 2012 dan 2016, namun tidak secara eksplisit menyebutkan nama Korea Utara pada saat itu.

Berdasarkan resolusi tersebut, ICAO setuju untuk memberi tahu Pyongyang tentang keputusannya yang mendesak dilakukannya tindakan untuk mencegah terulangnya kembali kasus tersebut. Korea Utara memblokir sinyal GPS di dekat perbatasan maritim antar-Korea di Laut Kuning selama beberapa hari sejak akhir Mei.

Bandara terbesar Korea Selatan, Bandara Internasional Incheon, terletak tidak jauh dari perbatasan yang berada ddi sebuah pulau di Laut Kuning, dan siaran pers kementerian luar negeri menyatakan bahwa gangguan sinyal yang dilakukan Korea Utara mempengaruhi 500 pesawat sipil dari 20 negara.

Pensiunan pilot komersial dan konsultan penerbangan Ed Condit mengatakan kepada NK News bahwa gangguan GPS tidak hanya mempengaruhi navigasi pesawat, tetapi juga dapat menyebabkan masalah bagi pilot yang menerbangkan pesawat di sekitar Semenanjung Korea.

Jika pesawat tidak memiliki sistem navigasi alternatif, gangguan yang disebabkan oleh sinyal GPS dapat menjadi hal yang kritis ketika beroperasi di dekat wilayah udara sensitif, seperti wilayah udara yang memisahkan Korea Selatan dan Korea Utara.

Dalam kasus seperti ini, kru yang menggunakan GPS akan terpaksa “meninggalkan pendekatan mereka atau mengalihkan perhatian jika pilihan non-GPS tidak tersedia,” katanya. Namun, sebagian besar pesawat modern memiliki sistem navigasi alternatif, kata pakar tersebut, meskipun sistem tersebut “kurang tepat.”

Ketika pesawat mengalami kesulitan akibat gangguan jamming oleh Korea Utara, Condit mengatakan menara pengawas lalu lintas udara di Bandara Incheon kemungkinan akan “segera mengidentifikasi pesawat mana pun yang keluar jalur.”

Dalam kasus seperti ini, awak pesawat harus “memberi tahu pengawas lalu lintas udara mengenai masalah ini dan melaporkan bahwa mereka sedang melakukan navigasi cadangan.” Pasukan AS dan Korea Selatan mengadakan latihan operasi ruang angkasa gabungan pada bulan April di mana mereka berlatih untuk melakukan serangan sebagai respons terhadap serangan gangguan GPS Korea Utara.

Waspada Spoofing GPS di Sekitar Teheran, Jalur Favorit Penerbangan Internasional di Timur Tengah

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru