Pada bulan Maret lalu, sekitar 20 maskapai mulai menguji coba paspor perjalanan baru dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA). Dengan begitu penumpang lebih mudah menunjukkan kartu vaksin Covid-19 dan surat tes PCR untuk perjalanan internasional.
Baca juga: Terbukti Mudahkan Penumpang, Paspor Kesehatan Digital IBM Kini Digunakan 450 Maskapai Lebih
Selain memudahkan penumpang dan petugas dalam mengotentikasi (autentikasi) kartu vaksinasi dan hasil tes PCR serta berbagai syarat perjalanan internasional lainnya, travel pass ataupun paspor kesehatan atau perjalanan digital dinilai membuat perlindungan data privasi atau data pribadi penumpang jadi lebih aman.
Sebab, petugas tak pernah memilikinya secara langsung, sesuatu yang tentu saja berbeda dengan metode yang digunakan sebelum pandemi.
“Kami sedang memeriksa hal-hal seperti; apakah itu jenis tes yang tepat? Apakah tes dilakukan dengan cara yang benar? Apakah periode waktu yang benar ketika diambil? Kemudian jika sudah oke, barulah penumpang tersebut dapat membagikannya kepada pihak maskapai,” kata Alan Murray Hayden, kepala produk keamanan dan penumpang bandara IATA.
“Semua data penumpang berada di ponsel mereka. Kami tidak memilikinya secara terpusat, kami tidak pernah melihatnya, kami tidak pernah memiliki akses ke sana. Kami memiliki perangkat lunak di aplikasi telepon yang menganalisis rencana perjalanan mereka dan mengatakan bahwa Anda terbang dengan British Airways, apakah Anda ingin membagikan detail Anda dengan British Airways?” jelasnya.
“Pada saat itu, penumpang dapat memilih untuk membagikannya, tetapi poin utamanya adalah, penumpang yang memilih untuk membagikannya. Jika mereka memilih untuk membagikannya, itu akan dikirim langsung ke maskapai. Itu tidak pernah melewati sistem lain; kami tidak menyimpannya,” tambahnya, seperti dikutip dari airport-technology.com.
Selain IATA Travel Pass, ada juga paspor kesehatan digital lainnya, seperti IBM Digital Health Pass dan CommonPass.
Paspor kesehatan digital IBM bahkan saat ini sudah digunakan oleh 474 maskapai penerbangan di seluruh dunia, termasuk Air Europa, Air Corsica, French Bee, Air Caraibes, Air Canada, dan Norwegian Air Shuttle, di bawah kontrol Amadeus sebagai penyedia jasa sistem reservasi.
Menurut Christian Warneck, oversees travel safety Amadeus, paspor kesehatan digital ini sangat membantu untuk mengurangi antrean dan memangkas waktu tunggu penumpang selama pengecekan.
“Ini menghindari pemeriksaan yang rumit dan memakan waktu saat bepergian, dan menambah jaminan lebih lanjut kepada maskapai dan penumpang mereka,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Greg Land, pakar perjalanan dan transportasi IBM, paspor kesehatan digital akan mendorong digitalisasi seluruh dokumen yang ada, seperti paspor, kartu identitas, dan lain sebagainya, sesuatu yang langkah sebelum adanya pandemi virus Corona.
Baca juga: Qatar Airways Uji Coba IATA Travel Pass, Klaim Jadi yang Pertama di Dunia! Benarkah?
“Bahkan sebelum pandemi, kami mulai melihat antrean panjang di bandara dan tempat-tempat lain dan itu membuat kami berpikir bahwa kami hanya perlu menemukan cara untuk membawa transformasi digital itu ke tingkat berikutnya,” tandasnya, seperti dikutip dari qz.com.
“Sungguh menyedihkan bahwa dibutuhkan pandemi untuk mendapatkan kemajuan dalam membangun standar-standar ini seputar kredensial digital. Tapi saya pikir apa yang kita alami saat ini, terutama dengan maskapai penerbangan dan perusahaan perjalanan lainnya, membantu kita menyadari manfaat beralih ke ID digital seperti paspor atau SIM,” tutupnya.