Tentu Anda masih ingat dengan bencana gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan Jepang pada Maret 2011 lalu, bukan? Bagaimana tidak, gempa berkekuatan 9 skala richter mengguncang kawasan Tohoku di lepas pantai Samudera Pasifik, tepatnya wilayah timur Sendai, Honshu, Jepang pada 11 Maret 2011. Satu jam berselang, sebuah tsunami setinggi 10 meter menghantam kawasan pesisir Prefektur Miyagi dan sekitarnya yang berimbas pada hilangnya 15 ribu nyawa.
Baca Juga: Tingkatkan Keamanan Penumpang Kereta, JR East Akselerasi Instalasi Kamera Pengawas
Selain ‘sukses’ menghancurkan sebagian wilayah di Jepang, gempa dan tsunami ini juga tak pelak meninggalkan cacat di sektor transportasi Jepang. Dan tujuh tahun berselang pasca bencana tersebut, East Japan Railway Co. (JR East) mulai melakukan uji coba terhadap jalur kereta sepanjang 8,5 km di Prefektur Iwate yang sempat lumpuh akibat gempa dan tsunami tersebut.
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman mainichi.jp (22/8/2018), tujuh dari 13 stasiun yang tersebar di sepanjang jalur ini tidak luput dari keganasan bencana alam ini mulai kembali dibangun demi beroperasinya kembali jalur kereta ini. Pada 18 Juli kemarin, JR East telah merampungkan pembenahan dari jalur ini – mulai dari menggali jalur yang sudah tertimbun tanah hingga menyelesaikan konstruksi lainnya di jalur ini.
Lalu pada 21 Agustus kemarin, JR East mulai menjalankan lokomotif diesel – listrik di jalur sepanjang 12,3 km yang membentang antara Stasiun Kamaishi dan Stasuin Otsuchi. Pengujian jalur ini pun dilakukan secara bertahap, mulai dari kecepatan 5, 15, hingga 45 km per jam untuk memastikan keamanan dari jalur yang seolah terlahir kembali ini.
JR East akan terus melakukan sejumlah uji coba, pembenahan sejumlah titik, dan rekonstruksi ulang beberapa bangunan yang akan menunjang pengoperasian kereta api ini kelak dan diharapkan semua proses ini bisa rampung pada akhir September 2018 mendatang.
Baca Juga: Siap Operasikan Kereta Nirawak, JR East Hadapi Serangkaian Kendala
Setelah dirasa mampu untuk mengoperasikan jalur ini kembali, JR East akan menyerahkan jaringan perkeretaapian ini kepada Sanriku Railway Co. untuk meng-handle pengoperasiannya kelak. Diagendakan, Sanriku Railway Co. akan memulai operasi pada 23 Maret 2019 mendatang. Dengan begitu, keseimbangan jalur perngoperasian kereta api pun akan kembali terjalin dan bisa pulih seperti sediakala – sebelum gempa dan tsunami Jepang menyerang.