Nama Bandara London Luton kini tengah menjadi sorotan utama media asing, pasalnya salah seorang petugas keamanan bandara tersebut dilaporkan melakukan pelecehan terhadap penumpang. Bukan penumpang wanita atau pria, melainkan seorang transgender (waria). Melalui akun Twitternya, Lilith Carroll, korban pelecehan tersebut mengungkapkan kejadian yang ia alami ketika hendak mengudara menuju Dublin.
Baca Juga: Ikuti Tahapan Ini, Proses Check In dan Pemeriksaan Keamanan di Bandara Bakal Mulus
Sebagaimana yang diwartakan KabarPenumpang.com dari laman news.com.au (10/10/2018), cuitan Lilith tersebut diunggah pada 29 September silam. Mulanya, transgender berusia 34 tahun ini hendak mengudara menuju Dublin pada pukul 20.05 waktu setempat. Karena mesin metal detector di bandara tersebut sedang bermasalah, akhirnya salah seorang petugas mulai mengecek tubuhnya secara manual. Namun entah apa yang terlintas di benak si petugas ini, ia mulai meraba payudara Lilith untuk waktu yang cukup lama.

Berdalih memeriksa secara intensif, petugas ini lalu menggiring Lilith ke ruangan khusus. Di sana, Lilith malah disuruh untuk membuka bajunya. “Saya tidak melihat wajahnya (petugas). Saya lalu membuka baju untuk menunjukkan bahwa saya tidak menyembunyikan apapun di baliknya,” kenang Lilith.
Dengan kondisi yang sudah setengah telanjang tersebut, si petugas masih belum sepenuhnya percaya dengan Lilith. Tanpa diduga-duga, si petugas mesum ini lalu memerintahkan Lilith untuk membuka serta bra yang ia kenakan. Takut disangka tidak kooperatif, Lilith akhirnya menuruti titah si petugas sambil kedua tangannya menutupi payudaranya.
Tidak berhenti sampai di situ, Lilith juga menambahkan bahwa selama pemeriksaan tersebut, si petugas selalu salah menyebut jenis kelamin dari Lilith – dimana ia dipanggil Bapak oleh si petugas. “Ia meminta maaf setelah memanggil saya Bapak, namun kesalahan tersebut terus diulang olehnya,”
Sontak kejadian ini membuat Lilith trauma mendalam. “Badan saya gemetar dan menangis tiada henti. Saya tidak ingin dilihat oleh orang lain, saya hanya mengurung diri di kamar dan tidak mau makan karena masih trauma akibat ulah petugas Bandara London Luton tersebut,” jelas Lilith.
Baca Juga: Inilah Alasan Perlunya Dua Kali Skrining Keamanan di Bandara
Menanggapi hal yang sudah kadung tersebar luas ini, salah satu juru bicara Bandara London Luton meminta maaf atas ketidaknyamanan yang menimpa Lilith.
“Kami sangat menyesal mendengar kabar bahwa Ms Carroll mengalami kesulitan saat dia melewati pemeriksaan keamanan wajib. Penyelidikan internal terhadap petugas ini pun sudah kami lakukan. Ke depannya, kami akan merangkul komunitas LGBT (Lesbian Gay Bisexual dan Transgender) lokal untuk memberikan pelatihan untuk staf keamanan bandara.”