Perancis mengerahkan teknologi kecerdasan buatan – artificial intelligence (AI) yang disematkan di CCTV yang ada di jaringan Metro Paris. Ini dilakukan untuk memantau tingkat kepatuhan masyarakat (penumpang) dalam menjalankan disiplin protokol kesehatan (prokes), khususnya memakai masker.
Baca juga: Gunakan Teknologi Pengenal Wajah, Taksi Jepang Hadirkan Iklan Sesuai Jenis Kelamin dan Usia Penumpang
Kendati demikian, AI yang disisipkan di kamera CCTV itu tidak dimaksudkan untuk menghukum para pelanggar prokes, melainkan untuk membantu petugas mengingatkan hingga men-tracing pasien positif Covid-19. Muara dari semua itu ialah menekan kasus penularan virus Corona di Perancis.
Usai tiga bulan di uji coba di beberapa titik, seperti Stasiun Chatelet-Les Halles di Paris serta di beberapa bus di kota Cannes, teknologi AI untuk pantai prokes masyarakat ini pun diterapkan di seluruh kota untuk proyek percontohan negara-negara lainnya.
“Kami hanya mengukur satu tujuan ini. Tujuannya hanya untuk mempublikasikan statistik berapa banyak orang yang memakai masker setiap hari,” kata CEO DatakaLab, Xavier Fischer kepada The Verge.
Di masing-masing negara, teknologi AI untuk memantau prokes masyarakat teknisnya bisa berbeda-beda. Di Perancis, yang notabene operator masih dibayangi Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) UE, CCTV yang sudah diinstal teknologi AI hanya menyajikan data statistik penggunaan masker oleh masyarakat setiap interval 15 menit sekali.
Data-data tersebut tidak terhubung dengan cloud, sebagaimana negara lain. Setelah bus atau stasiun yang menjadi lokasi uji coba selesai beroperasi, petugas memindai dan mengunduh data menggunakan WiFi serta dikirim ke departemen transportasi setempat.
Intinya, tidak ada sistem pemantauan dan penindakan real time, dimana ketika penumpang atau masyarakat melanggar prokes, sistem peringatan pusat akan menghubungi petugas terdekat atau bahkan sopir untuk mengingatkan kepada mereka yang melanggar; seperti yang dilakukan oleh otoritas di Dubai, Uni Emirat Arab.
Dubai diketahui juga melibatkan teknologi AI berseta kamera pengawas di setiap taksi untuk memantau disiplin penerapan prokes oleh penumpang dan sopir. Saat terjadi pelanggaran, sistem akan memberikan sinyal ke pusat kontrol dan melakukan penindakan tak langsung berupa peringatan dan tindakan langsung oleh aparat di lapangan.
Kamera atau CCTV berteknologi AI yang disebar otoritas Dubai di setiap taksi juga diinstal program matematika, untuk memantau disiplin jaga jarak.
“Teknik kecerdasan buatan telah digunakan untuk memantau sejauh mana kepatuhan terhadap berbagai prosedur untuk mencegah penyebaran virus Corona sekaligus memonitor pelanggaran, selain jumlah penumpang yang diizinkan di setiap perjalanan, dimana teknologi ini diterapkan,” kata Ahmed Mahboub, Direktur Departemen Smart Services Executive Otoritas Perhubungan Dubai.
Baca juga: Keren, Dubai Gunakan Teknologi Kecerdasan Buatan, Pastikan Sopir dan Penumpang Pakai Masker
“Eksperimen menunjukkan bahwa teknologi kecerdasan buatan mampu menangani dan memproses file video (di seluruh taksi) yang isinya sekitar 200 ribu jam per hari. Ini mengurangi kebutuhan untuk petugas secara langsung (mengecek) dan menghemat waktu serta upaya untuk menganalisis video ini,” lanjutnya.
“Dua model kecerdasan buatan telah diprogram untuk mengidentifikasi dan mendeteksi wajah dalam tayangan video dan mendeteksi penggunaan masker dengan benar, di samping model matematika untuk menghitung jarak antara penumpang dan pengemudi,” tambahnya.