Operator Bandara Changi Singapura yakni Changi Airport Group (CAG) mengklaim tengah menghadapi masa-masa yang menakutkan seiring pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan usainya. Sebab salah satu bandara tersibuk ini mencatat penurunan lalu lintas penumpang pertama dalam lebih dari satu dekade pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2020.
Baca juga: Berkat Check-in Tanpa Sentuhan, Changi Dinobatkan Jadi Bandara Teraman di Dunia
Laporan tahunan CAG mencatat bahwa pertempuran melawan Covid-19 baru saja dimulai, dengan tanda-tanda pengurangan. Pada tahun keuangan 2019/20 (FY2019 / 20), CAG melaporkan laba bersih yang dapat didistribusikan kepada pemegang saham sebesar S$435 juta atau Rp4,7 triliun, turun 36 persen dari tahun sebelumnya.
Ini terjadi setelah grup tersebut membukukan penurunan nilai aset non tunai di Bandara Internasional Tom Jobim di Brasil. Dilansir KabarPenumpang.com dari laman airport-technology.com (7/10/2020) di bandara Tom Jobim Changi Airport Grup memiliki 51 persen saham.
Selama masa pandemi ini, bahkan Bandara Changi Singapura sudah menghentikan operasi mereka di dua terminal untuk menurunkan biaya operasional. Selain menghentikan operasional di dua terminal, CAG juga memutuskan untuk memotong gaji hingga 30 persen dan menangguhkan pembayaran deviden selama satu tahun untuk menghemat modal.
Mereka juga menunda program pembangunan terminal kelima Bandara Changi selama kurang lebih dua tahun.
“Dampak Covid-19 pada industri penerbangan belum pernah terjadi sebelumnya. Hasil operasi grup diharapkan akan berdampak material dan merugikan untuk tahun yang berakhir pada 31 Maret 2021,“ ujar pernyataan CAG.
Meski begitu, CAG akan terus berinvestasi dengan hati-hati untuk memastikan daya saing Bandara Changi dalam jangka panjang dengan tetap menjaga standar keselamatan dan keamanan yang tinggi. Saat ini Bandara Changi telah mulai mengubah pengalaman penumpang dengan inovasi nirkontak dan pembersihan baru untuk perjalanan bandara yang lebih aman, namun mulus.
Baca juga: Bandara Changi Hadirkan Kampanye Belanja Online
CAG menambahkan bahwa sejauh mana dampak Covid-19 pada kinerja operasional dan keuangan jangka panjang grup terus tidak pasti. Tahun ini Changi kembali dianugerahi sebagai bandara terbaik di dunia oleh lembaga yang berbasis di Inggris, Skytrax. Predikat itu mereka dapatkan selama delapan tahun berturut-turut.