Sembilan tahun lalu atau tepatnya pada tahun 2012 penumpang kereta api jarak jauh atau KAJJ tak lagi menemukan makanan yang dimasak secara langsung di dalam kereta api yang tengah mengular di lintasan. Maka untuk mengobati kerinduan itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui anak perusahaannya yakni KAI Service menghadirkan kembali makanan yang dimasak secara langsung di kereta api tepatnya di KA Argo Bromo Anggrek relasi Gambir ke Surabaya Pasar Turi.
Baca juga: Ini Loh Menu Andalan Lain di Dalam Kereta Api Selain Nasi Goreng dan Popso
Humas KAI Service Yan Wahid Prasetyo mengatakan, kehadiran live cooking ini sejak 1 Juni 2021 kemarin, bertepatan dengan hari lahir Pancasila. Yan menyebutkan menu yang dimasak secara langsung pada perjalanan kereta api adalah Nasi Goreng Parahyangan Legend, Nasi Rames Ayam Serundeng, Selat Solo dan Bakmi Godog Jawa.
“Kami memahami keinginan konsumen yang rindu akan kehangatan masakan KA yang baru diangkat dari tungku/kompor; di mana penumpang KA tidak hanya ingin menikmati makanan selama perjalanan KA, tetapi juga menyaksikan proses memasak dan menghirup wanginya aroma bumbu dan bahan makanan bersatu di dalam wajan.,” ujarnya ketika dihubungi KabarPenumpang.com, Kamis (3/6/2021).
Dia menambahkan, nantinya live cooking akan terus ada dalam perjalanan KA Bromo Anggrek dan untuk kereta lainnya akan dihadirkan setelah evaluasi. Selain itu Yan mengatakan, untuk makanan yang bersifat frozen dan makanan fresh yang siap dihangatkan tetap ada dan sifatnya support.
VP Humas PT KAI Joni Martinus mengatakan, adanya live cooking di KA Argo Bromo Anggrek karena bertepatan dengan moment peningkatan pelayanan yang berupa percepatan waktu tempuh dari Gambir menuju ke Surabaya Pasar Turi yang tadinya delapan jam 44 menit menjadi delapan jam 30 menit.
Kehadiran makanan yang dimasak langsung pun banyak masyarakat yang mengatakan akan kerinduannya. Salah satu penumpang mengatakan, dirinya rindu dengan nasi goreng dengan telor ceplok dan yang lainnya rindu steak yang dimasak langsung dan di sajikan ke penumpang.
Meski begitu beberapa penumpang ada juga yang memilih makanan yang dipanaskan ataupun membeli mie cup untuk perjalanan mereka. Kehadiran live cooking ini nantinya juga tak hanya diharapkan di KAJJ lainnya tetapi juga di kelas lainnya baik itu ekonomi atau pun bisnis.
Baca juga: Kereta Api Punya Menu Makanan Baru dan Dapur Sentralnya Ternyata Ada di Yogyakarta
Kalau mengingat beberapa negara yang menghadirkan live cooking, ada yang pernah mengalami kebakaran karena kebocoran gas. Bahkan beberapa negara baik di Asia atau Eropa, lebih banyak yang menggunakan frozen food atau makanan fresh dihangatkan untuk meminimalisir kebakaran dan faktor kebersihan makanan yang lebih terjaga.