PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) resmi mengambil alih operasional KA Bandara Seokarno-Hatta (Soetta) dari tangan PT Railink (KAI Bandara). Langkah ini diambil sebagai upaya integrasi operasi kereta api terutama di kawasan Jabotabek.
Baca juga: Hindari Desak-desakan di KRL, Penumpang Pilih Naik KA Bandara Premium
“Untuk operasional KA Bandara Soetta memang betul diambil alih KCI dalam konteks strategi bisnis dalam integrasi operasi terutama kawasan Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerangan, dan Bekasi),” jelas Direktur Teknik & Operasional PT Railink, Anggoro Tri Wibowo, kepada KabarPenumpang.com, Rabu (4/01/2023).
Selain mengambil alih operasional KA Bandara Soetta, KAI Commuter juga mengambil alih operasional lainnya, seperti stasiun, tiketing, hingga non-farebox.
Dengan adanya integrasi operasi tersebut, lanjut Anggoro, diharapkan masyarakat dari berbagai daerah satelit atau penyangga ibu kota Jakarta dapat memaksimalkan angkutan kereta api untuk ke berbagai tujuan, termasuk ke Bandara Soetta.
“Diharapkan penumpang dari area satelit seperti Bekasi, Bogor, dan Tangerang dapat memanfaatkan kereta api dengan berbagai tujuan termasuk ke Bandara Soetta,” tambahnya.
Ia juga tak menampik bahwa ke depan Kereta Rel Listrik (KRL) yang dioperasikan KAI Commuter akan beroperasi sampai bandara, menggantikan KA Bandara Soetta, seandainya animo masyarakat meningkat.
Menanggapi pengambilalihan operasional KA Bandara Soetta dari KAI Bandara ke KAI Commuter, Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno, berpendapat bahwa hal itu bagus untuk efisiensi perusahaan. Lebih jauh, itu juga dapat memaksimalkan sekaligus memperkukuh KAI Commuter sebagai angkutan perkotaan.
Usai KA Bandara Soetta, ia memprediksi bahwa dalam waktu dekat KA Bandara lainnya juga akan diambil alih oleh PT KCI untuk memaksimalkan operasional. Bila tak ada aral melintang, rencananya di bulan Maret KA Bandara Kualanamu juga akan diambil alih oleh PT KCI. Demikian juga dengan KA Bandara Yogyakarta, yang mulai dioperasikan PT Railink pada April 2022 lalu.
Baca juga: Ternyata Negara Ini Jadi Benchmark KA Bandara di Indonesia
Saat semua sudah diambil alih oleh PT KCI, praktis, tidak ada pilihan lain bagi PT Railink kecuali melakukan merger dengan KCI. “Iya pasti itu (PT Railink dibubarkan saat operasinya diambil KCI), mau apa lagi?,” ujarnya.
Tanda-tanda Integrasi operasional KAI Bandara dengan KAI Commuter sebetulnya sudah sejak lama. Awalnya penggunaan KMT untuk KA Bandara Soekarno Hatta lebih dahulu dimulai. Dilanjut dengan KRL yang berhenti di Stasiun BNI City dan terakhir operasional KA Bandara Soetta pada awal tahun ini.