Saat kejatuhan Afghanistan ke tangan Taliban, publik internasional dibuat geger ketika ada salah satu pesawat angkut taktis C-17 Globemaster milik Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) berhasil membawa 800-an penumpang dalam satu kali penerbangan dari Bandara Kabul ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar. Padahal resminya C-17 membawa 80 orang di atas 8 palet, ditambah 54 penumpang di kursi dinding samping.
Rekor 800 penumpang memang rekor untuk C-17 Globemaster, tapi untuk rekor dunia, pesawat yang mampu membawa penumpang terbanyak dalam sekali angkut ternyata bukan C-17 Globemaster. Rekor pesawat dengan membawa jumlah penumpang terbanyak sampai saat ini masih dipegang oleh “Queen of The Skies” Boeing 747-258C.
Rekor membawa penumpang jauh di atas spesifikasi yang ditetapkan sudah barang tentu terjadi dalam kondisi darurat. Dan momen Boeing 747-258C itu terjadi dalam Operasi Solomon (Operation Solomon), dimana ada 1.086 penumpang yang berhasil dibawa oleh Boeing 747-258C (cargo) milik maskapai Israel, El Al dalam sekali penerbangan. Operasi Solomon terjadi pada tahun 1991 saat ribuan orang Yahudi Afrika diangkut dari Addis Ababa di Ethiopia ke Tel Avin di Israel. Penerbangan jarak jauh itu menempuh jarak 2.572 Km non stop. Dilaporkan ada dua bayi yang dilahirkan dalam penerbangan bersejarah tersebut.
Proses evakuasi ini dilakukan setelah penggulingan lewat kudeta terhadap Kaisar Heile Selassie yang berkuasa di Ethiopia sejak 1930. Pemimpin Ethiopia yang baru yakni Kolonel Mengistu Haile Mariam menerapkan rezim Marxis yang kemudian memicu gelombang kekerasan di seluruh negeri.
Atas alasan keselematan, pada 24 Mei 1991, setelah membayar US$40 juta kepada pemerintah setempat, Israel akhirnya mendapat izin penuh untuk mengevakuasi Yahudi Ethiopia. Operasi Solomon dilakukan Israel dengan tujuan mengevakuasi 14.500 orang Yahudi Ethiopia yang menghadapi persekusi berdarah sejak 1977. Pemerintah Israel mengerahkan 35 pesawat komersial, militer, serta pesawat pemerintah Ethiopia. Operasi ini berlangsung kurang dari 36 jam. Untuk mengangkut semua orang Yahudi Ethiopia itu, dibutuhkan 40 kali penerbangan. Dalam operasi inilah termasuk ada Boeing 747-258C dengan nomer registrasi 4X-AXD yang akhirnya mencetak sejarah.
Pesawat ini sebenarnya hanya bisa memuat sekitar 600 penumpang. Tapi lantas disulap sedemikian rupa agar bisa membawa hampir dua kali lipatnya. Kursi-kursi di dalamnya dicopot, dan 1.086 orangnya berdesakan di dalamnya. Hal ini kemudian memecahkan rekor dunia penerbangan dengan jumlah penumpang terbanyak dan tercatat dalam Guiness Worlds Records. Yang gila, saat mendarat, jumlah penumpang bertambah dua orang, dari 1.086 menjadi 1.088. Ini karena ada dua bayi yang lahir dalam pesawat.
Baca juga: Ngeri, Pesawat Boeing 787 Maskapai El Al Israel Dikawal Jet Tempur, Takut Dirudal?
Hingga hari ini, Operasi Solomon tak hanya dikenang dengan rekor penumpang terbanyak yang pernah diangkut pesawat komersial. Evakuasinya juga tercatat sebagai operasi penyelamatan tercepat dan sukses dalam sejarah.