Thursday, July 4, 2024
HomeAnalisa AngkutanNyaris Terlupakan, Lockheed "Connie" Constellation Pernah Beroperasi di Langit Indonesia

Nyaris Terlupakan, Lockheed “Connie” Constellation Pernah Beroperasi di Langit Indonesia

Nyaris terlupakan sejarah, ternyata pesawat propeller jarak jauh Lockheed Constellation pernah beroperasi di Indonesia. Memang tidak dioperasikan oleh maskapai komersial seperti Garuda Indonesia, melainkan pada dekade 60/70-an pernah dioperasikan TNI AU (d/h AURI). Lockheed Constellation adalah pesawat penumpang legendaris, pasalnya pesawat bermesim empat ini dikenal sebagai pembuka jalan bagi penerbangan nyaman.

Baca juga: Kisah Lockheed L-1049 Super Constellation, Pesawat Pembuka Jalan Penerbangan Nyaman

Lockheed Constellation yang dioperasikan oleh AURI bukan berasal dari pembelian baru, melainkan hasil dari barter hibah dari Pakistan. Di era 60-an, Indonesia menghibahkan hampir semua armada jet tempur MiG-19 Farmer buatan Uni Soviet ke Pakistan. Pakistan yang saat itu sedang berperang dengan India membutuhkan pesawat tempur apa saja, yang salah satunya menerima hibah MiG-19 dari Indonesia.

Sementara Pakistan memberikan Lockheed Super/Constellation ke Indonesia pada tahun 1969. Di tengah keterbatasan anggaran dan kebutuhan mendapatkan pesawat angkut jarak jauh khususnya untuk lahyanan VVIP, tawaran pemerintah Pakistan untuk menukar tiga unit Lockheed Constellation kebas PIA (Pakistan International Airlines) dengan lima unit jet tempur MiG-19 telah disetujui oleh Indonesia.

Lockheed Constellation, sering disebut “Connie,” adalah pesawat terbang propeller-driven yang diproduksi oleh Lockheed Corporation antara tahun 1943 dan 1958. Pesawat ini terkenal karena desainnya yang elegan dengan ekor tiga sirip vertikal dan badan pesawat yang melengkung, serta menjadi salah satu ikon dalam penerbangan komersial dan militer selama era setelah Perang Dunia II.

Pengembangan Lockheed Constellation dimulai pada akhir 1930-an. Howard Hughes, pemilik TWA (Trans World Airlines), sangat terlibat dalam pengembangan pesawat ini. Mereka menginginkan pesawat yang lebih cepat dan memiliki jangkauan yang lebih panjang dibandingkan dengan pesawat lain yang ada pada saat itu.

Clarence “Kelly” Johnson dan timnya di Lockheed adalah yang bertanggung jawab atas desain Constellation. Pesawat ini memiliki ciri khas bentuk badan pesawat yang ramping, sayap dengan insiden trapesium, dan ekor tiga sirip vertikal yang membuatnya mudah dikenali.

Varian pertama, L-049 Constellation, melakukan penerbangan perdananya pada 9 Januari 1943. Varian ini memiliki kecepatan jelajah sekitar 300 mph (483 km/h) dan bisa terbang sejauh 3.500 mil (5.600 km). Setelah perang, Constellation menjadi tulang punggung maskapai penerbangan komersial. TWA dan Pan American World Airways adalah dua dari operator utama pesawat ini.

Namun sayang, setelah kemunculan Boeing 707 dan Douglas DC-8 dengan mesin jetnya, Lockheed Super Constellation, termasuk varian L-1049 Super Constellation dan lainnya, harus berakhir. L-1049 Super Constellation melakukan penerbangan terakhir bersama Eastern Airlines, maskapai pertama yang mengoperasikannya, pada tahun 1993.

Boeing 707 dan Douglas DC-8 – Dua Pesawat Legendaris Ikon Penerbangan Jarak Jauh Era 60/70-an

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru